Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.500 per Liter, Luhut Pandjaitan: Kita Dorong Mobil Listrik

- 2 April 2022, 11:56 WIB
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax resmi naik pada 1 April 2022 kemarin. Kini harga bahan bakar tersebut mencapai Rp12.500 per liter.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax resmi naik pada 1 April 2022 kemarin. Kini harga bahan bakar tersebut mencapai Rp12.500 per liter. /PIXABAY/Engin_Akyurt/

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Pertamax Rp12.500 per Liter, Luhut Pandjaitan Sebut Indonesia Negara Paling Lambat Naikkan Harga BBM

"Jadi nanti mobil listrik ini kita dorong karena itu juga menghemat penggunaan fuel (BBM) ke depan," katanya.

Kedua, langkah efisiensi lain yang dilakukan yaitu dengan pengembangan lumbung pangan (food estate). Luhut mengatakan jika Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, maka bisa meredam dan menghindari gejolak kenaikan harga pangan yang terjadi di dunia.

Baca Juga: Resmi dari Sekretariat Presiden, Maudy Ayunda Jadi Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia di Bali

"Food estate yang kita buat, Presiden perintahkan kita dorong lagi semua supaya itu bisa menghindari kenaikan harga di dunia ini yang sekarang bergejolak," ujar Luhut.

Kenaikan harga bahan bakar memang telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah melalui rapat. Sehingga langkah selanjutnya adalah memberikan solusi bagi masyarakat.

"Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April. Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," kata Luhut.

Baca Juga: Jenderal TNI Andika Perkasa Hapus Sejumlah Persyaratan, Keturunan PKI Boleh Masuk TNI

Luhut yang ditemui dalam kunjungannya ke Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jawa Barat, pada Jumat, 1 April 2022 menjelaskan kenaikan harga BBM sudah diberlakukan banyak negara lain sejak terjadi kelangkaan minyak mentah (crude oil) sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina dan kelangkaan minyak nabati.

"Memang kelangkaan crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia, kemudian kelangkaan juga sekarang sun flower karena tidak ekspor dan impor dari Ukraina dan sanksi (kepada Rusia) itu tadi membuat ini bermasalah," katanya.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah