RINGTIMES BANYUWANGI - Fenomena klitih baru-baru ini kembali meresahkan warga Yogyakarta. Pasalnya para pelaku tidak segan-segan membunuh korban-korbannya.
Seorang sosiolog dari kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) beranggapan bahwa klitih dilakukan oleh anak remaja yang ‘didalangi’ oleh orang lain.
Menurut Suprapto, aksi klitih dapat berjalan dengan lancar karena sudah diorganisasi sebelumnya sehingga dapat mempersiapkan alat-alat yang mendukung penyerangan.
Sosiolog UGM tersebut meminta aparat negara untuk mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya terkait para pelaku.
Baca Juga: Bupati Ipuk Paparkan Program Infrastruktur Saat Kunjungi Masyarakat Lereng Ijen
Ia berharap agar dalang di balik pelaku juga ditemukan karena merekalah yang menjadi poros anak-anak remaja melakukan aksi kriminal.
"Kalau saya selalu mengusulkan jangan hanya menangani pelaku, tetapi ditelusuri sampai diketahui siapa yang ada di balik pelaku," kata Suprapto di Yogyakarta, Rabu 6 April 2022.
Klitih sendiri merupakan suatu tindakan penyerangan dengan alat-alat berbahaya seperti celurit, pedang, dan sejenisnya yang menargetkan orang-orang secara acak di Yogyakarta.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Klitih Disebut Bukan Jenis Kenakalan Remaja Biasa, Sosiolog UGM: Ada yang Mencuci Otak