Tempat Pengolahan Sampah di Banyuwangi Ekspor Sampah 6 Ton ke Austria

- 10 April 2022, 16:45 WIB
Kunker Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan saat di TPS3R Muncar dan melihat sampah plastik yang akan diekspor ke Austria untuk diolah lebih lanjut. 
Kunker Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan saat di TPS3R Muncar dan melihat sampah plastik yang akan diekspor ke Austria untuk diolah lebih lanjut.  /Rahmawati Setyoardinie/Ringtimes Banyuwangi./

“Pengiriman berikutnya tidak ditentukan. Kami bisa mengirim berapa pun yang kami mampu. Tentu ini sangat menguntungkan bagi kami,” ujar Nungky.

Selain diekspor, kata Nungky, secara rutin pihaknya juga memasok ke perusahaan nasional. Sejak setahun terakhir, pihaknya kirim botol plastik PET ke Tangerang.

“Dikirim ke perusahaan printer untuk diolah jadi bahan cartridge. Biasanya sebulan sekali 1-1,6 ton sekali kirim,” jelas Nungky.

“Dari kegiatan pengelolaan sampah ini, setiap bulannya kita mendapatkan omzet rerata hampir Rp80 juta/ bulan,” imbuh dia.

Baca Juga: Bupati Ipuk Jelaskan Program Pembangunan Infrastruktur di Kalibaru dan Glenmore

Penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016. Pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar, yang diberi nama Project STOP.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi lokasi ini pada 19 Maret 2022 lalu. Menurut Luhut, penanganan sampah berbasis sirkular tersebut patut untuk dikembangkan lebih luas lagi.

Ditambahkan Nungki bahwa program ini telah menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Muncar. Salah satu dampaknya, kata dia, di desa tersebut tidak lagi terjadi banjir.

Baca Juga: Di Tengah Kelangkaan Minyak Goreng dan BBM, Kapolresta Banyuwangi Pastikan Stok Aman

“Dulu setiap hujan pasti banjir karena muara sungai dan drainasi tersumbat sampah. Tapi kini bebas banjir, karena tidak ada orang buang sampah ke sungai atau got. Aparat desa juga menunjang apa yang kami lakukan. Bahkan Pak Kades mewajibkan warga yang akan mengurus surat di kantor desa wajib punya Kartu Kuning (kartu iuran sampah desa),” ujar Nungki.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah