Era Jokowi Penuh dengan Oligarki, Rocky Gerung: Presiden Sebetulnya Menabung KKN Diam-diam

- 12 April 2022, 07:50 WIB
Era Jokowi diduga penuh dengan oligarki yang juga dimanfaatkan untuk meningkatkan bisnis anak-anaknya di bidang kuliner dan lainnya
Era Jokowi diduga penuh dengan oligarki yang juga dimanfaatkan untuk meningkatkan bisnis anak-anaknya di bidang kuliner dan lainnya /Kolase dari YouTube.com/Rocky Gerung Official dan Twitter.com/@KemensetnegRI./

RINGTIMES BANYUWANGI - Era Presiden Jokowi semakin kisruh saat pemerintah mulai menaikkan semua harga barang yang tidak masuk akal. 

Sehingga munculah istilah oligarki di era Jokowi yang mana dinilai lebih berbahaya dibandingkan pemerintahan era Soeharto. 

Hal itu diungkapkan oleh Rocky Gerung mengenai keterikatan Jokowi sebagai boneka oligarki dalam kehidupan ekonomi dan politik Indonesia. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan 6 Hari Cuti Bersama Momentum Idul Fitri 2022

Rocky Gerung mengatakan sebenarnya oligarki yang mengasuh Jokowi, seperti halnya mahasiswa diasuh oleh mahasiswa yang suka uang. 

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Era Jokowi Dinilai Lebih Berbahaya dari Era Soeharto, Jadi Boneka Oligarki Hingga KKN Ditabung Diam-diam pada 10 April 2022.

Ternyata dia asuh juga partai-partai politik, bahkan Mahasiswa juga diasuh, mahasiswa-mahasiswa yang doyan amplop," ujarnya menambahkan.

Tidak kalah dari itu, Rocky Gerung menyebut oligarki juga telah menjalar hingga ke anak-anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akui Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Resmi ASEAN, PM Malaysia Ucapkan Terima Kasih

"Yang lebih serius lagi, kita jangan lupa bahwa ubedilah Badrun justru memberi perspektif lain atau persepsi baru pada soal oligarki itu langsung pada anak-anaknya," tuturnya.

"Kini bukan lagi oligarki tapi betul-betul KKN juga, kan anak-anak Presiden itu yang dilaporkan, dan itu yang orang keingat diam-diam bahwa ternyata memang ada oligarki yang menguasai presiden, tetapi anak-anaknya juga menjadi bagian dari istana memanfaatkan oligarki besar untuk kepentingan bisnisnya," kata Rocky Gerung menambahkan.

Hal itu pun membuat orang-orang merasa curiga, karena bisnis kuliner yang dilakukan kedua anak Jokowi tiba-tiba meledak dan investor masuk ke situ.

"Kan itu namanya melebihi dari zaman Pak Harto, zaman Pak Harto pasti ada semacam Keppres yang memberi Keuntungan pada keluarga istana dan itu semua orang tahu karena itu bagian dari politik presiden pada waktu itu, Presiden Soeharto," ujar Rocky.

Baca Juga: Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Indonesia, Jokowi Ingin Miliki Partai Sendiri?

Indonesia pun seharusnya merubah kebijakan saat era Soeharto tersebut, tetapi ternyata tidak bisa.

"Justru di era Pak Jokowi yang demokratis dan terbuka, bisnis keluarga itu betul jalan diam-diam dan begini kan nanti baru bisa terbuka Kalau Pak Jokowi Lengser," ucap Rocky.

Dia pun membandingkan Pemerintahan era Jokowi dan Soeharto yang memiliki 'taktik' serupa tapi tak sama.

"Kalau Pak Harto dari awal fair dalam arti terbuka, semua orang bisa tahu apa yang disebut Monopoli cengkeh, monopoli jeruk pada waktu itu, BPJS segala macem," tutur Rocky. 

"Kalau sekarang diam-diam, kenapa? Karena sistem kapitalisme juga orang bisa taruh saham, tidur di situ, tetapi orang semacam Ubedilah Badrun dan banyak orang di luar itu menganggap justru Ini yang paling berbahaya karena presiden sebetulnya menabung KKN diam-diam. Nah ini yang kita cemaskan," katanya menambahkan.

Rocky menyebut oligarki yang berbisnis dengan Jokowi pun tentunya ingin menyelamatkan bisnis mereka di masa depan.

"Sehingga sampai sekarang kan gak ada sinyal bahwa presiden Jokowi udah punya kader untuk menyelamatkan bangsa ini, nggak ada tuh," ucapnya.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah