RINGTIMES BANYUWANGI - Negara Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi yang membuat masyarakatnya turun ke jalan untuk melakukan demo.
Adanya krisis yang mengganggu Sri Lanka membuat masyarakat menggugat pemerintah agar segera lengser.
Masyarakat Sri Lanka beranggapan bahwa pemerintah telah gagal menjalankan tugasnya sehingga membuat negara berada dalam ancaman kebangkrutan.
Pasalnya negara tersebut gagal membayar utang hingga sebesar 51 miliar dolar AS (Rp729 triliun, kurs Ro14.300) dan terancam bangkrut.
Baca Juga: Dianggap Tidak Punya Karakter Nasional, Resor Milik Korea Selatan Terancam Dihancurkan Korea Utara
Demo terjadi salah satunya karena masyarakat kekurangan bahan bakar dan makanan.
Situasi yang tidak kondusif membuat masyarakat naik pitam dan menuntut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa turun jabatan.
Masyarakat bahkan meminta adik presiden, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa berhenti dari jabatannya, dikutip dari The National News.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Sri Lanka Bangkrut Akibat Terjebak Utang, Presiden dan Perdana Menteri Terancam Digulingkan