Di antaranya demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
“Jika ditemukan ternak dengan gejala seperti ini, agar dipisahkan dengan yang lain. Tetap di kandang dan segera laporkan kepada petugas agar segera ditangani,” ujar Nanang.
Baca Juga: 75 Ribu Wisatawan Serbu Destinasi Banyuwangi Saat Libur Lebaran
Untuk mencegah penularan PMK, warga juga diimbau untuk tidak memasukkan ternak baru ke dalam kandang. “Pisahkan dahulu beberapa waktu, jika memang tidak ada gejala mengarah ke PMK baru boleh dicampur dengan yang lain,” ujarnya.
Selain langkah-langkah tersebut, pemkab juga telah berkoordinasi dengan pihak PDHI cabang Jawa Timur 4, Perhimpunan Paramedik Veteriner Indonesia Banyuwangi, FKH Unair Banyuwangi, pemerintah pusat dan provinsi terkait pencegahan dan penyebaran PMK.***