Rusia Pemasok Alutsista Militer di Negara-Negara Asia Tenggara, Vietnam Berencana Pindah Haluan

- 10 Mei 2022, 15:30 WIB
Rusia merupakan pemasok alutsista bagi militer di negara-negara Asia Tenggara, namun Vietnam mulai memersiapkan diversifikasi senjata Rusia.
Rusia merupakan pemasok alutsista bagi militer di negara-negara Asia Tenggara, namun Vietnam mulai memersiapkan diversifikasi senjata Rusia. /Puspen TNI

RINGTIMES BANYUWANGI - Rusia ternyata merupakan pemasok alutsista bagi militer di negara-negara Asia Tenggara. 

Kabar tersebut mulai muncul setelah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan aturan CAATSA bagi militer negara mana saja yang membeli alutsista dari Rusia. 

Salah satu militer negara di Asia Tenggara yang banyak membeli alutsista dari Rusia adalah Vietnam. 

Namun belakangan diketahui bahwa Vietnam berencana untuk melakukan diversifikasi dari senjata Rusia. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di ZonaJakarta.com dengan judul: Kegagalan Indonesia Beli Jet Tempur Su-35 Menguak Tabir Besar Hubungan Terselubung Rusia dengan ASEAN

Sebagai pembeli utama senjata Rusia di ASEAN, Vietnam ingin sekali melakukan diversifikasi senjata.

Pemerintah Vietnam pun meningkatkan hubungan dengan AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di bidang keamanan.

Ini dilakukan oleh Vietnam meski dia tahu bahwa pembelian amunisi dari AS akan membunyikan lonceng alarm dari China.

Kenekatan tersebut diambil karena Vietnam ingin mencoba melakukan diversifikasi dari senjata Rusia.

Baca Juga: Militer Indonesia Urungkan Niat Membeli Su-35 dari Rusia, Rahasia Negara-Negara ASEAN Terungkap

La Hong Hiep, seorang pejabat senior di Program Studi Vietnam di ISEAS-Yusof Ishak Institute, memberi komentar tentang pilihan tindakan Vietnam.

"Itu tidak akan mudah. Pada umumnya, senjata Rusia dipandang lebih terjangkau. Terlebih banyak pejabat militer senior Vietnam dilatih di Uni Soviet dan Rusia, jadi mereka tetap akan berhubungan dekat," kata Hiep.

Tidak hanya itu saja, mengadaptasi platform senjata Rusia yang ada dengan peralatan non-Rusia yang lebih baru akan menjadi tantangan.

"Ini masalah kompatibilitas. Vietnam mungkin akan melepaskan diri dari peralatan militer Rusia secara bertahap," tambah Hiep.

Baca Juga: Militer Vietnam: Senjata Rusia Lebih Terjangkau, Hubungan Dekat Tetap Terjalin

Bahkan jika ada penghentian secara bertahap, militer Asia Tenggara benar-benar sudah bergantung pada peralatan Rusia.

Pada titik tertentu mereka juga akan tetap membeli suku cadang atau peningkatan perangkat keras.

Dilema-dilema inilah yang kemudian hubungan terselubung antara Rusia dengan negara-negara di Asia Tenggara tidak akan mudah untuk terselesaikan.

Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Rusia adalah pemasok senjata terkemuka di Asia Tenggara dan telah menjual peralatan pertahanan senilai sekitar $10,7 miliar (€9,75 miliar) ke kawasan itu antara tahun 2000 dan 2019.Sebagian besar jumlah itu berasal dari Vietnam.

Baca Juga: AS Larang Pembelian Alutsista dari Rusia, Jika Melanggar Akan Terancam Sanksi CAATSA

Hampir 80% peralatan militer Vietnam telah disediakan oleh Rusia sejak tahun 2000.

Masih menurut SIPRI, antara tahun 2005 dan 2021, Rusia telah menjual senjata senilai $247 juta ke Myanmar, senilai $105 juta ke Laos, dan senilai $47 juta ke Thailand.*** (Maharani Dewi/ZonaJakarta)

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah