Dalam siaran langsung yang ditayangkan oleh Al Jazeera, terlihat pasukan Israel memukuli para pelayat, termasuk mereka yang membawa peti Shireen Abu Akleh hampir jatuh.
Al Jazeera membuat pernyataan terkait serangan tersebut pada hari Jumat.
Baca Juga: Militer Indonesia Urungkan Niat Membeli Su-35 dari Rusia, Rahasia Negara-Negara ASEAN Terungkap
“Al Jazeera mengutuk serangan pasukan pendudukan Israel terhadap para pelayat yang membawa peti mati wartawan yang terbunuh Shireen Abu Akleh,” kata Al Jazeera.
Al Jazeera juga menjelaskan bahwa serangan pasukan Israel itu melanggar semua norma dan hukum Internasional. Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Prancis di Yerusalem dan menyerang pelayat mendiang Shireen Abu Akleh pada awal prosesi pemakaman.
“Jaringan Media Al Jazeera mengecam kekerasan ini dengan keras, dan meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan keamanan semua pelayat dan keluarga rekan kami Shireen,” kata Al Jazeera.
Baca Juga: Indonesia Beruntung Tak Jadi Beli Su-35 Milik Rusia, Bisa Terancam Sanksi CAATSA dari AS
Al Jazeera juga mengatakan bahwa kekerasan semacam itu tidak akan menghalangi mereka untuk melaporkan kebenaran.
Pakar hak asasi manusia di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengutuk pembunuhan terhadap Shireen Abu Akleh dan menyerukan penyelidikan yang cepat, independen, tidak memihak, efektif, menyeluruh, dan transparan atas kematiannya.
Seruan untuk penyelidikan yang tidak memihak telah meningkat tewasnya Shireen Abu Akleh, dengan kepemimpinan Palestina menolak penyelidikan apa pun oleh Israel, yang disebutnya sebagai otoritas pendudukan.(Witri Gustiani/Pikiran-Rakyat.com)***