Saat ini, kata Dwi Yanto, pihaknya mendorong seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan Rebound dengan semangat bergerak maju pulihkan ekonomi dan merajut harmoni setelah mengalami Pandemi COVID-19.
"Kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan Banyuwangi memberikan pelayanan publik. Seperti halnya program ini yang tentunya sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas nelayan. Semoga dengan program ini, produktivitas nelayan makin meningkat," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt. Ahmad Hariri mengatakan digelarnya DPM ini merupakan hasil dari sosialisasi dalam kegiatan persiapan Seaplane Operation di wilayah Teluk Pangpang.
Baca Juga: Melihat Dapur Ayam Pedas Rantinem Langganan Bupati Ipuk, Sehari Habiskan 100 Ekor Ayam Kampung
Pihaknya mendengar masih banyak nelayan yang tidak memiliki Surat Keterangan Keterampilan (SKK) Berlayar, Sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM) dan Surat Kapal Pas Kecil.
"Tentu kami sadar jika saudara-saudara kami para nelayan ini membutuhkan dukungan ini. Oleh karena itu kita gelar DPM ini," ujarnya.
Pihaknya mengaku, selalu berkomitmen dalam upaya peningkatan SDM di sekitar API Banyuwangi.
“Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Teluk Pangpang dalam program-program pelatihan kerjasama dengan stakeholder terkait guna berpartisipasi dalam masyarakat sekitar yang beririsan langsung dengan kegiatan operasional Seaplane di Water Aerodrome Teluk Pangpang,"ungkapnya.
Baca Juga: Banjir Rob Di Banyuwangi, Warga Harapkan Realisasi Gorong Gorong
Ditambahkan oleh Kepala KSOP Kelas III Tanjung Wangi Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting, pihaknya turut membantu peserta untuk mendapatkan sertifikasi kapal. Mengingat para nelayan tentunya sudah memiliki jam berlayar ataupun pengalaman yang tinggi.