Oleh karena itu, kini diterapkan sejumlah aturan baru yang lebih mempermudah dalam pengurusan sertifikat aset keagamaan.
"Kami juga mendorong seluruh jajaran BPN di daerah untuk menjalin kerjasama dengan ormas-ormas keagamaan dalam mempercepat sertifikasi aset ini," tegasnya.
Baca Juga: Usung Kearifan Lokal, Pagelaran Wayang Kulit Ramaikan World Surf League di Banyuwangi
Hal tersebut juga diamini oleh Ketua Badan Wakaf Indonesia Prof. Muhammad Nuh. Ia menyebutkan dengan percepatan sertifikasi tanah wakaf ini, akan semakin meningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan umat.
"Dengan tercatatnya aset-aset NU ini, semoga semakin mengokohkan kekuatan NU untuk melayani umat," ungkapnya.
Rangkaian halal bihalal PCNU Banyuwangi bersama MWC NU dan Pengasuh Pesantren se Banyuwangi itu juga dirangkai dengan penyerahan sertifikat wakaf atas aset-aset yang dinadzirkan kepada Nahdlatul Ulama.
Dari 1926 aset yang direncanakan rampung, pada tahap pertama ini telah selesai 1026 bidang. Mulai dari aset yang berupa masjid, musala, madrasah, tanah kubur dan tanah produktif lainnya.
Baca Juga: Kejuaraan Surfing Paling Bergengsi Dunia Resmi Dibuka, Menpora: Terima Kasih Banyuwangi
"Ini semua sebagai bentuk berkhidmat dalam rangka menyambut usia satu abad NU," ungkap Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini.
Dalam rangkaian halal BI halal itu juga dihadiri Rais Aam PBNU KH. Miftahul Akhyar beserta jajaran PBNU dan PWNU lainnya.