RINGTIMES BANYUWANGI - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) berkomitmen memperkuat desa wisata yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten. Seperti halnya yang sedang digenjot oleh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Untuk memperkuat hal tersebut, APKASI dan Pemkab Dharmasraya menggelar bimbingan teknis Pengembangan dan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat, Potensi Lokal dan Ketahanan Pangan di Banyuwangi selama empat hari.
Diikuti oleh 34 kepala nagari atau kepala desa di daerah berjuluk Ranah Cati Nan Tigo itu.
Baca Juga: Kembangkan Medical Tourism, Banyuwangi Segera Miliki Layanan Senior Living
"Pada kesempatan ini kita belajar dari Banyuwangi yang telah lebih dahulu sukses mengembangkan desa wisatanya," ungkap Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang saat pembukaan kegiatan di Hotel El Royal Banyuwangi, Kamis (2 Mei 2022).
Sarman menyebutkan bahwa alam di Dharmasraya memiliki potensi yang tak jauh berbeda dengan Banyuwangi.
"Tinggal kita belajar pengelolaannya. Bagaimana memanfaatkan potensi kita dan memaksimalkan berbagai perangkat yang ada. Seperti media sosial dan lain sebagainya," terangnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka bimtek tersebut menyebutkan bahwa desa wisata di Banyuwangi ini berbasis eco-tourism.
Sehingga wisata yang dikembangkan mengedepankan keindahan alam dan keluhuran seni-budaya.