Uang Rekening Raib dalam 5 Menit , Berikut 4 Modus Begal Terbaru Soceng

- 20 Juni 2022, 18:50 WIB
Poster warning penipuan soceng/Twitter @ojkindonesia
Poster warning penipuan soceng/Twitter @ojkindonesia /

RINGTIMES BANYUWANGI - Kejahatan pada rekening hingga kini masih meresahkan masyarakat. Kali ini, warga harus waspada karena penipuan baru semakin marak dengan mengatasnamakan pihak perbankan dengan istilah Social Engineering alias Soceng.

Soceng adalah teknik manipulatif yang memanfaatkan kesalahan manusia untuk mendapatkan informasi pribadi, akses, atau barang berharga.

Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberi peringatan kepada seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati. Hal ini disebarkan melalui laman resmi @ojkindonesia yang menjelaskan empat modus begal rekening Soceng, yakni sebagai berikut:

Baca Juga: Dua Kali Viral Daging Babi, Pemprov DKI Jakarta Siap Periksa Seluruh Rumah Makan Padang di Jakarta

1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank

Di dalam modus ini, pelaku mulanya akan berpura-pura sebagai pegawai bank yang menghubungi korban dengan alasan ingin menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank.

Jika sudah mendapat sasaran empuk, penipu akan meminta korban mengisi link formulir yang mempersyaratkan memberi tahu data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Penipu akan menggunakan taktik sebagai agen penawaran iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi.

Lalu, penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan akan Gelombang Setinggi 6 Meter Terjang Wilayah Perairan Jateng-Bali

3. Akun Layanan Konsumen Palsu

Penipu akan menggunakan akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Mereka muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan.

Penipu selanjutnya akan menawarkan bantuan kepada korban untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu penipu atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.

4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai

Penipu memulai aksi dengan menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. 

Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin Electronic Data Capture (EDC).

Baca Juga: Berulah Lagi, Demi Konten Nakes Asyik Joget Saat Bumil Mengalami Kontraksi

Co-Founder Suvarna.id, Enda Nasution memberikan keterangan terkait modus baru begal rekening yang meresahkan. Enda mengatakan para begal rekening sekarang tidak lagi membutuhkan teknologi canggih dalam menjalankan aksinya.

Kini, menurut Enda, para begal justru memanfaatkan emosi korban.

Sedangkan Dimas Harris Sean Keefe selaku International Trade and Commerce Pusan National University, Korea Selatan mengatakan modus begal rekening yang dijalankan para pelaku dilakukan dengan cara kerja yang cepat, bahkan kurang dari 5 menit.

Harris mengingatkan agar di era digital ini perlu adanya peningkatan keamanan, karena para begal akan gencar mencari informasi pribadi korban sehingga menjadi sasaran empuk untuk ditipu.**

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: OJK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x