Hasil Gotong Royong, Rumah Bersalin di Desa Paling Ujung Banyuwangi Akhirnya Beroperasi

- 26 Juli 2022, 17:00 WIB
Rumah bersalin di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi resmi beroperasi
Rumah bersalin di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi resmi beroperasi /Dok. Pemkab Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, yang merupakan desa paling ujung selatan Banyuwangi kini memiliki fasilitas kesehatan khusus untuk ibu hamil dan melahirkan, yakni "Rumah Bersalin" Puskesmas Pembantu Sarongan.

Desa Sarongan terletak sekitar 80 kilometer lebih dari kota Banyuwangi. Membutuhkan waktu lebih dari tiga jam untuk menuju desa ini.

Wilayah desa ini mayoritas merupakan hutan dan perkebunan.

Baca Juga: Pegiat Seni di Muncar Banyuwangi Mulai Eksis Kembali Pascapandemi

Sebelumnya, fasilitas kesehatan untuk ibu hamil utamanya yang beresiko tinggi belum lengkap di desa ini.

Ibu hamil beresiko tinggi (bumil risti) harus dirujuk ke RSUD Genteng yang lokasinya sekitar 50 km dari Desa Sarongan.

Berangkat dari kondisi itulah, Rumah Bersalin ini dibangun di Desa Sarongan, yang bisa mencakup Desa Kandangan dan desa-desa di sekitarnya.

Baca Juga: Persiapan Tradisi Petik Laut Muncar, Ketua Panitia: Sudah Berjalan 75 Persen

Rumah Bersalin ini memiliki fasilitas ruang nifas, ruang bersalin, ruang bayi, ruang KIA, ruang periksa, inkubator, USG, dan fasilitas lainnya.

Rumah Bersalin ini dibangun hasil dari gotong royong banyak pihak.

Mulai dari Konsultat Jendral (Konjen) Jepang di Surabaya, Pusat Studi dan Pengembangan SDM (PSPSDM) Mataram, Pemkab Banyuwangi, Desa Sarongan, dan warga desa.

Hadir dalam peresmian tersebut Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Direktur PSPSDM Mataram Nur Ahmad Yani, serta aparatur Desa Sarongan.

Baca Juga: Hadiri Pengabenan Massal, Bupati Ipuk Puji Gotong Royong Umat Hindu

Bupati Ipuk bersyukur akhirnya Rumah Bersalin ini bisa beroperasi. "Setelah satu tahun lebih akhirnya bangunan yang kita harapkan bisa beroperasi," kata Ipuk.

Ipuk mengatakan di Desa Sarongan banyak yang tinggal di tengah kawasan hutan dan perkebunan.

"Ini komitmen kami untuk memberikan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat Sarongan dan sekitarnya. Kami bersyukur bertemu orang-orang yang tepat dan membantu kami membangun fasilitas kesehatan ini," kata Ipuk.

Baca Juga: Ratusan Dump Truk Geruduk Kantor Pemkab Banyuwangi, Sopir dan Pengusaha Minta Keadilan

"Terima kasih kepada PSPSDM Mataram dan warga Desa Sarongan yang bekerja keras membangun Rumah Bersalin ini. Tentu juga Konjen Jepang di Surabaya, semoga ini bisa mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia," tambah Ipuk.

Takeyama Kenichi mengaku senang bisa membantu warga Banyuwangi. Dia mengaku menyukai Banyuwangi dan telah tiga kali datang ke kabupaten paling timur Pulau Jawa itu. "Semoga dengan Rumah Bersalin ini semakin banyak warga mendapat fasiillitas medis yang tepat," kata Takeyama.

Rumah Bersalin ini merupakan bangunan yang tidak terpakai. Dalam proses pembangunan, lanjut Yani, masyarakat Desa Sarongan bahu membahu membongkar bangunan.

Baca Juga: Banyuwangi Buka Kursus Gratis, Mulai Bahasa Asing hingga Digital Marketing

"Pembangunan Rumah Bersalin ini merupakan wujud gotong royong banyak pihak. Kami berterima kasih dengan banyaknya dukungan akhirnya Rumah Bersalin ini bisa berdiri dan beroperasi," kata Nur Ahmad Yani.

"Pemkab Banyuwangi memperbaiki dan membangun saluran irigasi. Selain itu pemkab juga membangun fasilitas IPAL," kata Yani.

Yani menjelaskan tahun ini terdapat 156 ibu hamil dari Desa Sarongan dan Kandangan, serta lebih dari 3000 perempuan subur yang akan menerima manfaat dari Rumah Bersalin ini.***

Editor: Rika Wulandari

Sumber: Pemkab Banyuwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah