Anggaran Rp 7 Miliar disebut Amir juga akan dibagikan oleh Pemkab secara proporsional ke seluruh kecamatan di Banyuwangi sesuai jumlah baduta stunting dan ibu hamil resiko tinggi di wilayahnya.
Baca Juga: Jelajahi Serunya 3 Wisata Unik di Kota Banyuwangi, Panorama Kota Banyuwangi
Pihak kecamatan kemudian akan bekerja sama dengan mlijoan atau pedagang sayur eceran untuk penyediaan asupan gizi sejumlah dana yang dianggarkan.
Para baduta stunting dan ibu hamil resiko tinggi masing-masing akan menerima intervensi gizi senilai Rp 15ribu perhari selama satu tahun penuh.
Stunting sendiri tidak hanya mengenai kurangnya tinggi badan, melainkan akan berpengaruh pula pada tingkat kecerdasan anak.
Baca Juga: Potensi Wisata Pantai Cemara Banyuwangi, Pantai Berhias Pohon
Oleh sebab itu Amir menegaskan bahwa intervensi gizi penting dilakukan kepada baduta dan ibu hamil resiko tinggi karena menyangkut 1000 hari pertama kehidupan.
“Seribu hari kehidupan sangat krusial, yaitu akan menentukan masa depannya. Karena otak tumbuh di 1000 hari pertama kehidupan adalah 80 persen,” jelasnya.
Ia pun berharap semua pihak yang terlibat akan bekerja keras, karena menurutnya Banyuwangi Tanggap Stunting bukan sekedar program, melainkan juga aksi kemanusiaan.***