Tren Meningkat, Hipertensi Paling Tinggi di Banyuwangi

- 14 Januari 2023, 08:37 WIB
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengungkapkan, Hipertensi atau darah tinggi  sebagai kasus kesehatan paling banyak di Banyuwangi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengungkapkan, Hipertensi atau darah tinggi sebagai kasus kesehatan paling banyak di Banyuwangi. /pexels.com

RINGTIMES BANYUWANGI- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi mengungkapkan hal mengejutkan mengenai tren kasus kesehatan yang banyak dialami masyarakat.

Hipertensi atau darah tinggi disebut sebagai kasus kesehatan paling banyak di Banyuwangi saat ini.

Jika tahun-tahun sebelumnya penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) mendominasi, maka pada tiga tahun ke belakang, trennya menurun dan digantikan oleh hipertensi.

Baca Juga: Gelontorkan Rp 7 M, Pemkab Banyuwangi Geber Penanganan Stunting

“Hipertensi itu penyakit paling banyak. Dan maka itu akan menjadi prioritas,” ungkap Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat kepada Ringtimes Banyuwangi pada 11 Januari 2023.

Sebagai langkah penanganan, Dinkes kini tengah mempersiapkan Kampung CERDIK yang akan dibangun di seluruh desa di Banyuwangi.

CERDIK sendiri adalah enam langkah kesehatan yang perlu diterapkan masyarakat untuk menjaga kesehatan.

Baca Juga: Lanjutkan Inovasi Banyuwangi Tanggap Stunting, Dinkes: Dua Basis Tiga Pilar

  • Cek kesehatan secara berkala, karena hipertensi dan penyakit tidak menular lain biasanya baru diketahui setelah pada fase parah.
  • Enyahkan asap rokok, hal ini dianjurkan setelah meningkatnya tren kanker dan TB paru.

“Pada 1 Desember 2022 lalu Banyuwangi sudah meratifikasi, menjadi bagian dari kota-kota di Asia-Pasifik yang concern pada pembangunan dan kesehatan,” kata Amir.

Oleh sebab itu, Banyuwangi menerapkan kebijakan kawasan tanpa rokok, tidak memasang reklame rokok, serta tidak menerima support donasi dari industri rokok.

Baca Juga: 3 Akomodasi Wisata di Banyuwangi, Sensasi Staycation Murah dan Nyaman

  • Rajin beraktivitas fisik, terlebih untuk masyarakat yang bekerja di lingkup ruangan untuk melakukan olahraga minimal 15-30 menit.
  • Diet seimbang, yaitu dengan seimbangnya kalori yang masuk dan output kalori yang keluar.
  • Istirahat yang cukup. Bukan berarti harus delapan jam sehari, melainkan tidur yang berkualitas.
  • Kelola stress dengan manajemen diri.

“Faktor (penyakit) itu banyak, tapi jika kita dapat mengelola stress, maka faktor eksternal tak akan menjadi pemicu,” tandasnya.

Baca Juga: Jelajahi Serunya 3 Wisata Unik di Kota Banyuwangi, Panorama Kota Banyuwangi

Hal tersebut diungkapnya berdasar hasil riset yang menyebut bahwa 80 persen penyakit disebabkan karena depresi, diantaranya hipertensi.

Hipertensi sendiri pun disebutnya bukan lagi penyakit orangtua karena adanya tren naiknya kasus darah tinggi yang diderita anak usia remaja.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x