Peresmian Kampung Moderasi Banyuwangi, Pecinan Street Food Diharapkan jadi Acara Rutin

- 5 Februari 2023, 09:56 WIB
Plt Kepala Bakesbangpol Muhamad Lutfi memberikan sambutan di acara pembukaan Kampung Moderasi Beragama Karangrejo
Plt Kepala Bakesbangpol Muhamad Lutfi memberikan sambutan di acara pembukaan Kampung Moderasi Beragama Karangrejo /Fitri Anggiawati/

RINGTIMES BANYUWANGI- Peresmian kampung moderasi beragama menjadi acara puncak festival Imlek Banyuwangi 2023 yang diselenggarakan pada 2-4 Februari 2023.

Di hari terakhir, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan Kampung Moderasi Beragama yang ternyata bertepatan dengan Hari Persaudaraan Internasional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi, Muhamad Lutfi dalam sambutan acara.

Lutfi menyebut, peringatan tersebut dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama Imam besar Al-Azhar, kepala gereja Katolik, serta seluruh tokoh agama dunia.

Baca Juga: Puncak Festival Imlek Banyuwangi Hadirkan Kolaborasi Lintas Iman

Selanjutnya ia mengemukakan mengenai pencanangan Banyuwangi sebagai kota welas asih pertama di Indonesia melalui penandatanganan piagam welas asih oleh Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 dan 2016-2021 Abdullah Azwar Anas.

Disebutnya pula, pada 10 Januari 2022, Bupati Ipuk Fiestiandani me-launching Banyuwangi Rebound yang salah satu pilarnya adalah merajut harmoni, seperti kegiatan festival Imlek yang sedang dijalani.

Yang dibarengi dengan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam pemulihan ekonomi melalui gelaran Pecinan street food.

Lutfi menambahkan, pada 25 November 2019, Kelurahan Karangrejo resmi mendapat predikat kampung sadar kerukunan.

Karena disamping banyaknya warga yang terdiri dari berbagai suku dan etnis, enam agama lengkap ada di kelurahan tersebut.

Baca Juga: Imlek 2023, Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi: Kita Harus Percaya Diri

“Di belakang klenteng ini ada masjid besar, kemudian di samping (seberang klenteng) adalah gereja Katolik. Di sebelah utara ada gereja Protestan, ada persemayaman dan ada tempat ngaben.” bebernya.

Kehidupan masyarakat Karangrejo disebutnya harmonis dan tak pernah ada konflik, sehingga menjadi titik grand launching Kampung Moderasi Beragama.

Hal itu sebagai simbol keseimbangan dan keyakinan beragama di tengah perbedaan yang ada sebagai kekuatan untuk membangun Banyuwangi di masa depan.

Selain itu, Lutfi turut mengungkapkan harapannya agar Pecinan street food yang telah menarik banyak orang datang, dapat dimusyawarahkan untuk menjadi agenda rutin.

“Mudah-mudahan dapat berlanjut tiap minggu,” harapnya.

Ia mengungkapkan bahwa setelah selesainya kegiatan festival Imlek, Forum muda-mudi lintas agama bersatu (Formula Satu) Banyuwangi akan menggelar rapat terkait hal tersebut.***

 

 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x