Lantas, siapakah yang menginginkan kerusakan?
Pada tulisan ini, fokus diletakkan pada kerusakan akhlak.
Tentunya yang menjadi subjek dalam menghendaki kerusakan ini adalah setan yang dalam prosesnya melibatkan manusia.
Seperti yang telah difirmankan oleh Allah dalam QS. Ar Rum : 41
"Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)[1] manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)"
Fenomena yang terjadi saat ini terkait kenakalan remaja menjadi pekerjaan rumah yang harus disegerakan dalam penyelesaian solusinya.
Jika diabaikan, maka yang terjadi adalah semakin besarnya efek kerusakan yang dihasilkan dan berujung pada kehancuran satu periode generasi serta remuknya negara tercinta ini.
Baca Juga: Pendapat Kita tentang Kaum Sufi, Penegak Kebaikan Kaum Muslimin
Pun sama, ketika disisi perusakan manusia terlibat, maka disisi pembuat kebaikan pun ada manusia serta akhlak yang terabaikan di kalangan generasi muda.
Seperti rasa hormat yang menurun kepada orang tua, ungkapan kasar bulying sesama rekan, tindak asusila dan tingkah laku lainnya yang menyimpang.