Untuk Said Didu, Luhut, dan Kita

- 8 April 2020, 15:05 WIB
MenteriMenteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
MenteriMenteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. /Dok Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dan perseteruan antara MSD dan Opung ini adalah salah satu bentuk benturan natural dari friksi bernegara demokrasi. Namun, ketika Opung membawa perseteruan ini ke ranah hukum, di mana Opung yang saat ini menjabat sebagai pejabat negara dikritik oleh masyarakat sipil terdidik, sehingga semua terasa berubah dari suasana demokratis menjadi otokrasi otoriter.

Baca Juga: Sering Terasa Lelah Meski Tidak Melakukan Apapun? Simak Ulasan Berikut

Di sinilah penulis melihat sesuatu yang janggal, sesuatu yang sudah tak lazim lagi dilakukan oleh seorang tokoh senior, negarawan, mantan jenderal bintang tiga Opung LBP kita ini.

Dan sebagai anak TNI, keluarga besar TNI hal inilah yang sangat kita sayangkan dari seorang Opung yang seharusnya memberikan contoh teladan kepada para junior, anak cucu, dan rakyat Indonesia bagaimana hidup di alam demokrasi yang baik dan beradab.

  1. Pada kesempatan ini kita tak perlu secara khusus membahas MSD, karena MSD adalah bagian dari masyarakat sipil (civil society) yang menjalankan fungsinya sebagai cendekiawan, pakar, kritikus, yang dilindungi oleh UUD 1945 Pasal 28 tentang kebebasan setiap penduduk dalam menyampaikan pendapatnya.
  2. Dan kita tentu semua yakin, sebagai mantan birokrat dengan jabatan tertinggi secara administratif (eselon I), MSD pasti sudah mempunyai data dan argumentasi yang kuat dalam menyampaikan pendapat dan kritikannya. Dan kita mesti ingat, bahwa apa yang disampaikan MSD itu adalah representasi dari kegelisahan jutaan rakyat Indonesia dalam melihat kinerja pemerintah hari ini yang amburadul. Bedanya, ada yang berani secara terbuka, ada yang di belakang layar.
  3. Permasalahan yang kita bahas adalah fokus pada sosok dan kualitas kenegarawan seorang Opung LBP terhadap bangsa Indonesia, negara dan rakyat. Seorang mantan TNI dengan pangkat jenderal bintang tiga (kemudian jadi bintang empat atas anugerah dari Presiden BJ Habibie), seharusnya kita tidak meragukan lagi nasionalisme, patriotisme, dan kenegarawan Opung LBP. Apalagi Opung ini juga berasal dari satuan elit pasukan khusus TNI AD.
  4. Sikap Opung sejak menjadi Menko Maritim yang begitu dominan dalam pemerintahan, memang sudah menjadi sorotan publik. Apakah itu secara ilmu hukum tata negara, birokrasi, dan juga etika politik. Peran dominan Opung ini yang boleh dikatakan full power mengendalikan istana bahkan presiden sekalipun, menjadikan dirinya mendapat julukan ‘menteri segala urusan’ bahkan Opung sering dianggap sebagai ‘the real presiden of Indonesia’. 
  5. Permasalahan tidak akan muncul kalau Opung memainkan perannya secara proporsional dan profesional. Bermula dari basicnya yang juga terkenal sebagai pengusahaownerToba group, kebijakan dan manuver Opung lintas kementrian yang zig-zag ke mana-mana inilah yang akhirnya mendapat sorotan sinis dari banyak pihak. Sejak sikap reaktif Opung dalam menyikapi kasus reklamasi teluk Jakarta di salah satu TV Nasional yang begitu kelihatan arogan dan tendensiusnya, sampai yang terakhir agresivitas Opung dalam membangun ibu kota baru dan pembelaan mati-matian Opung terhadap TKA China yang masuk Indonesia secara membabi buta. Padahal bangsa kita sedang dilanda kekalutan dan kepanikan atas wabah virus yang berasal dari China ini.
  6. Sebelum pecah ke publik tentang sikap tendensius Opung yang sangat berpihak pada China ini, bagi kalangan elit politik dan ekonomi, sepak terjang Opung dalam berbagai bisnis di negeri ini juga sudah menjadi gunjingan dan perbincangan negatif. Hampir di setiap lini bisnis basah baik itu eksport-impor, tambang, migas, lahan, perkebunan, perdagangan, bahkan sampai penempatan jabatan strategis dan militer, Opung lah decision maker-nya. Tak luput juga jabatan strategis sebagai Danpaspampres bintang dua yang disandang menantunya pun jadi gunjingan sinis dikalangan TNI AD. Karena tanpa sekolah seperti Sesko TNI dan Lemhannas, menantunya dapat pangkat bintang dua dengan mudah bak jalan tol. Padahal kalau berbicara tentang letting angkatan, menantunya itu masih tergolong junior dan banyak melangkahi para seniornya yang secara kualitas, bibit-bobot, serta kelengkapan sekolah pendidikan lebih lengkap paripurna. Ini tentu mengundang kecemburuan tidak sehat di tubuh TNI.
  7. Dari akumulasi sepak terjang Opung yang begitu itulah akhirnya ada yang berani menyampaikan secara terbuka kepada publik, bahwa Opung dalam pikirannya hanya uang, uang, tanpa memikirkan nasib bangsa. Di tengah musibah corona dan krisis ekononi ini masih berbicara bangun ibu kota. Di tengah jatuhnya ratusan nyawa manusia masih juga melakukan pembelaan dan mem-back up masuknya TKA China ke Indonesia. Dan selaku mantan orang dalam pemerintahan, tentu MSD sangat tahu persis apa dan bagaimana sepak terjang Opung di dalam pemerintahan. Dan penulis yakin akan lebih banyak lagi yang akan dibuka MSD ke publik kalau berlanjut ke ranah hukum.
  8. Sebenarnya tidak hanya MSD yang mengeluarkan kritikan pedas pada Opung. Ada juga ekonom senior UI Bapak Faisal Basri yang mengatakan Opung lebih berbahaya dari pada Covid-19. Belum lagi dari para senior, junior Opung di TNI. Artinya ini menggambarkan, bahwa sebenarnya sudah terlalu banyak imbauan, kritikan, dan ultimatum diberikan pada Opung. Yang menandakan, berarti sudah terlalu banyak langkah, kebijakan Opung ini yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara. Hal inilah selaku keluarga besar anak tentara yang sangat kita sayangkan. Prilaku dan tindakan Opung sangat kontradiktif dengan jiwa patriotisne, nasionalisme, sebagai mantan tentara.
  9. Dari akumulasi ini jugalah, akhirnya masyarakat Indonesia kembali membongkar siapa Opung, jejak rekamnya, sampai kedekatan Opung dengan maestro intelijen Indonesia mantan Panglima ABRI yaitu LB Moerdani. Kiprah Opung dalam melengserkan Soeharto sampai Opung dapat penghargaan jenderal bintang empat oleh BJ Habibie. Kiprah Opung sejak jadi Dubes Singapura, Menteri Perdagangan, bahkan sampai masa lalu Opung yang takut terjun payung ketika Operasi Seroja di Timor Timur pun dibuka secara telanjang di sosial media. Dan itu semua adalah konsekuensi menjadi pejabat publik di negara demokrasi seperti Indonesia.Sikap Opung membawa kritikan masyarakat ke ranah hukum akhirnya menjadi bumerang bagi Opung sendiri. Karena, kedewasaan, kenegarawanan Opung dalam berpolitik dan bernegara dipertanyakan. Tidak hanya itu, nasionalisme dan patriotisme seorang Opung dengan deretan begitu panjang pengalaman berjabatannya pun mulai diragukan.
  10. Dari akumulasi penjelasan di atas itulah akhirnya wajar muncul berbagai asumsi dan dugaan, apakah semua kesemrawutan dan kerusakan negara hari ini ada hubungan dengan Opung? Di mana negara seakan tergadai kepada China? Negara saat ini tanpa kemandirian tanpa kedaulatan? Negara kalah oleh kepentingan politik dan ekonomi?

Parahnya lagi adalah, hilangnya keharmonisan sesama anak bangsa oleh perpecahan berbasis SARA? Munculnya rasisme dan phobia terhadap Islam? Munculnya sentimen antara istilah minoritas dan mayoritas? Semakin suburnya liberalisme dan style bernegara ala komunisne? Terciptanya gap yang curam antara agama dan negara khususnya negara dengan Islam? 

Baca Juga: Mintalah Perlindungan Allah, Jika Diberi Suatu Kesulitan

Semua asumsi negatif tentang kerusakan negara di atas sekarang ini mengarahkan busur anak panahnya ke wajah Opung. Karena Opunglah saat ini “the man behind the super power in Indonesia”. Opunglah saat ini yang pegang kendali penuh remote kontrol istana.

Tak ada jenderal aktif yang tidak takut sama Opung. Tak ada pejabat eselon dan menteri yang tidak takut sama Opung. Tak ada pengusaha dan BUMN yang tidak tunduk dengan Opung. Bahkan Presiden pun bertekuk lutut di hadapan Opung. Hampir semua partai politik ngeri-ngeri sedap dengan Opung.

Jadi wajar juga akhirnya banyak pertanyaan keraguan terhadap Opung. Untuk siapa sebenarnya Opung bekerja hari ini. Kepada siapa Opung ini mengabdi.

Baca Juga: Tak Menerima Bantuan, Manchester City Tetap Bayar Staf Secara Penuh

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: hajinews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x