RINGTIMES BANYUWANGI – Kabar perseteruan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani masih jadi perbincangan publik.
Perseteruan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani disebut akan menjadi tanda awal dari konflik internal di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ganjar Pranowo diduga akan mengungguli Puan Maharani dalam pemilihan presiden atau Pilpres tahun 2024 nanti.
Baca Juga: Sebut Ganjar Pranowo Dapat Ujian untuk Jadi Presiden, Mardani Ali: Sing Sabar Mas
Ganjar Pranowo bahkan tidak diundang dalam acara pengarahan kader untuk penguat solidaritas menuju Pemilu 2024, yang diadakan di Semarang.
Mengetahui kabar tersebut, pengamat politik, Rocky Gerung memberikan tanggapan.
“Banteng ngamuk, apa banteng baper?” tanya Rocky Gerung, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung, Selasa, 25 Mei 2021.
Baca Juga: Jakarta Dilanda Banjir, Ferdinand Sindir Anies Baswedan Lagi Sibuk Urus Palestina
Menurut Rocky Gerung, Ganjar Pranowo mendapat banyak dukungan dari masyarakat, mengingat popularitasya yang besar.
“Karena memang Ganjar itu meledak dukungannya tuh. Karena popularitasnya saja kan,” ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan bahwa tokoh politik memiliki pengaruh lebih besar daripada partainya.
Baca Juga: 7 Negara yang Membuat Bangunan Anti Kiamat, Dilengkapi Fasilitas Luar Biasa
“Kan memang politik ya soal siapa tokohnya, bukan apa partainya,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak memiliki tokoh.
“PDIP partai besar, tetapi tidak mempunyai tokoh. Akhirnya problem itu dicicil yang seolah-olah mau menaikkan Puan, tidak tersusul juga,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Waktu yang Dilarang Rasulullah untuk Tidur
Menurut Rocky Gerung, Ganjar Pranowo merasa lebih besar dari PDIP.
“Ganjar sebagai tokoh, merasa lebih besar dari PDIP,” pungkasnya.
Bahkan Rocky Gerung menilai, kaderisasi di PDIP dinilai gagal.***