Bupati Anas sebut Pariwisata Akan Jadi Industri yang Bergeliat Lebih Cepat

- 7 Mei 2020, 12:33 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) memimpin rapat koordinasi antisipasi virus corona bersama petugas Dinas Kesehatan, petugas medis RSUD Blambangan dan puskesmas di Kantor Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). Rapat koordinasi itu untuk meningkatkan prosedur kewaspadaan serta imbauan kepada petugas kesehatan agar tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat kepanikan masyarakat. */
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) memimpin rapat koordinasi antisipasi virus corona bersama petugas Dinas Kesehatan, petugas medis RSUD Blambangan dan puskesmas di Kantor Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). Rapat koordinasi itu untuk meningkatkan prosedur kewaspadaan serta imbauan kepada petugas kesehatan agar tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat kepanikan masyarakat. */ /ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/ama.

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Selama wabah COVID-19 berlangsung, hingga kini berbagai sektor pariwisata ditutup oleh para pengelola. 

Pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak di tengah wabah COVID-19 ini. 

Melansir laman Pemkab Banyuwangi, pasca-wabah covid-19, hampir semua paradigma orang berubah, serta hidup memasuki era yang disebut para ahli sebagai “new normal”.

Baca Juga: KABAR Ditemukan 7 Orang Positif COVID-19 dari Satu Desa di Tulungagung

Untuk menghadapinya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, banyak yang memprediksi industri pariwisata cukup sulit bangkit pasca-wabah covid-19.

Tetapi, Anas optimistis pariwisata akan menjadi industri yang bergeliat lebih cepat. 

Bupati Banyuwangi merujuk pada hasil survei Alvara Research Center secara nasional.

Baca Juga: Berikut 4 Manfaat Kelor untuk Pria, Ternyata Baik untuk Prostat

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Era New Normal, Anas Optimistis Pariwisata Akan Jadi Industri yang Bergeliat Lebih Cepat

Pasalnya, dari hasil survei tersebut berwisata menjadi keinginan mayoritas masyarakat seusai wabah terjadi, yaitu sebesar 21,8 persen.

Kemudian disusul keinginan untuk bekerja 19 persen dan bersilaturahim dengan keluarga atau teman 13,9 persen. 

Dari survei Alvara, menurutnya, wisata tetap menjadi kebutuhan publik pasca-wabah.

Baca Juga: Hati-hati Berikut 7 Efek Berbahaya Karena Terlalu Banyak Makan

Bahkan, apabila silaturahim dengan keluarga atau teman sebesar 13,9 persen dimasukkan juga dalam klaster berwisata, tentu hasil orang yang ingin berwisata akan jauh lebih besar.

Menurut Anas karena bersilaturahim sebagian memerlukan perjalanan, yang kemudian dikemas wisata kuliner, menikmati seni bersama keluarga, berjalan ke pantai dan sebagainya. 

“Artinya, industri pariwisata bisa bangkit lebih cepat pasca-pandemi,” ujarnya pada Rabu 6 Mei 2020.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: Meski Pandemi Corona Menyebar, Produk Indonesia di Hong kong Tetap Berjaya

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah