Perang Saudara Bergejolak di Timor Leste, Ramos Horta Hampir Mati Ditembak Gerombolan Pemberontak

27 September 2020, 08:22 WIB
Pemberontakan Timor Leste, Ramos Horta dan Xanana Gusmao Nyaris Tewas, Militer Indonesia Siaga Penuh /ericmccarron.com/

RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah lepas dari NKRI, Timor Leste banyak dirundung persoalan internal. Salah satunya adalah kekacauan yang terjadi pada tahun 2006 hingga 2008.

Dilansir dari zonajakarta.com, Salah satu penyebabnya diduga karena diskriminasi yang dilakukan pemerintah terhadap wilayah Timor Leste bagian barat.

Akibat dari dugaan sikap diskriminatif  tersebut, seorang mayor dari angkatan perang Timor Leste Falintil, Alfredo Reinado melakukan gerakan pemberontakan.

Baca Juga: 10 Cara Menanam dan Merawat Tanaman Hias Aglonema Agar Tetap Mengkilap

Ia yang berasal dari Timor Leste bagian barat yang berbatasan Indonesia selalu didiskriminasi dan dianggap tidak nasionalis.

Mengutip Sydney Morning Herald, Jumat (25/9/2020) padahal Alfredo Reinado ialah gerilyawan cinta Timor Leste saat berkonflik dengan Indonesia puluhan tahun silam.

Ia hanya murni protes kenapa Timor Leste bagian Barat tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Surat Al Fiil Ayat 1-5 Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Timor Leste Bisa jadi Dubai ke-2, Ramos Horta Mimpi di Siang Bolong, Faktanya Diprediksi Bangkrut

Aksi protesnya ini justru mendapat penolakan keras dari Falinitil.

Melalui panglima angkatan perang Falintil, Brigjen Taur Matan Ruak, Alfredo dipecat karena dianggap membangkang.

Kecewa dengan pemerintahannya, Alfredo bersama 600 tentara Falintil Desertir dan menyatakan perlawan dengan membentuk Gastao Salsinha atau angkatan perang Timor Leste Barat.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV dan TRANS 7 Hari Ini Minggu, 27 September 2020

Berita ini sebelumnya telah terbit di zonajakarta.com dengan judul Timor Leste Berdarah, Saat Militer Indonesia Siaga Penuh Karena Ramos Horta Hampir Mati Ditembak

Gastao Salsinha lantas melakukan serangkaian serangan terarah kepada markas-markas militer Falintil.

Hasilnya Falintil porak poranda karena Alfredo dan rekan sejawatnya Mayor Augusto Araujo pernah mengenyam pendidikan militer formal di Australia, mereka tentara elite!

Kondisi semakin diperparah ketika Gastao Salsinha melakukan kontak dengan geng-geng bersenjata di Timor Leste.

Popularitas besar Gusmao berakar pada perjuangan panjang Timor Leste meraih kemerdekaan melalui gerakan gerilya Falintil yang berisi sekelompok pejuang tanpa perlengkapan yang memadai untuk melawan pemerintah Indonesia. (Getty Images/Marty Melville)

Baca Juga: Jadwal Acara GTV, MNC TV, dan RCTI Hari Ini Minggu, 27 September 2020

Geng-geng bersenjata itu diperintahkan untuk membuat kekacauan di Timor Leste dengan menjarah apapun yang ada di ibu kota Dili.

Parahnya para geng tersebut juga melakukan pembantaian, pembakaran hingga pemerkosaan terhadap warga Timor Leste hingga membuat Dili berdarah.

Walhasil Falintil yang tidak siap menghadapi serbuan bertubi-tubi ini remuk redam kalah dari Gastao Salsinha.

Baca Juga: Lirik Lagu Dangdut ‘Saat Terakhir’ Dinyanyikan oleh Lesti Kejora

Karena tak sanggup lagi menahan gempuran akhirnya Jose Ramos Horta yang kala itu menjabat sebagai presiden Timor Leste meminta dukungan ke militer Australia.

Australia lantas mengirim personelnya ke Timor Leste.

Dikiranya takut, pengiriman militer Australia ini malah membuat Alfredo dkk semakin berani.

Puncaknya pada 11 Februari 2008 dimana Alfredo bersama pasukannya menyerang kediaman Jose Ramos Horta dan Xanana Gusmao secara serentak.

Baca Juga: Amalkan 10 Surat dalam Al-Quran Berikut untuk Kedamaian di Dunia dan Akhirat

Rakyat Timor Leste. Zonajakarta.com/Antara Foto

Alfredo menilai dengan matinya kedua orang itu akan membawa Timor Leste merdeka seutuhnya walau bisa saja Timor Leste bagian barat harus berpisah dari pemerintahan pusat.

Ramos Horta kena tembak pasukan Alfredo dan hampir mati jika tidak mendapat pertolongan tentara Australia.

Sedangkan Xanana berhasil selamat.

Baca Juga: Memanas, Teguran Luhut untuk Najwa Shihab Soal Pilkada 2020

Aksi penyerangan itu juga menjadi akhir hayat Alfredo dimana ia ditembak mati Falintil yang berjaga di kediaman Xanana Gusmao.

Di lain pihak saat Timor Leste sedang dilanda krisis, di perbatasan militer Indonesia siaga penuh mengantisipasi jika kerusuhan melebar sampai wilayah RI.

Militer Indonesia diperbatasan saat itu juga diperintahkan mengambil tindakan keras yang dianggap perlu jika kerusuhan membahayakan WNI di sana.*** (Beryl Santoso/zonajakarta.com)

Editor: Dian Effendi

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler