RINGTIMES BANYUWANGI – Kekayaan sumber kearifan lokal Indonesia dari zaman pra-aksara menyediakan inspirasi dan sekaligus peringatan yang menakjubkan bagi generasi milenial bagaimana hubungan harmoni antara manusia dan alam tidak perlu menimbulkan malapetaka bagi manusia lain.
Kekayaan alam pikir manusia pra-aksara jelas merupakan kearifan lokal yang harus terus menerus digali lagi dan bukan diremehkan.
Mitos-mitos tentang awal penciptaan dunia dan asal-usul manusia dengan cerita yang berbeda-beda di berbagai suku bangsa, tidak hanya mengandung nilai pelajaran di dalamnya, tetapi juga, kalau ditelusuri lebih jauh, membawa pesan rasional yang sering disampaikan secara simbolik.
Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!
Maka, di saat manusia modern hidup semakin individualistik, semakin terasa pula kebutuhan untuk menegakkan nilai-nilai kearifan lokal.
Dirangkum oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari laman kemendikbud.go.id dalam sebuah Modul Sejarah Indonesia, spa pun bentuknya, pengalaman kolektif manusia pra-aksara adalah akar tunggang dari budaya Nusantara, yang tentunya dapat memperkuat budaya Indonesia modern dalam mengarungi globalisasi abad ke-21 ini.
Baca Juga: Turunkan Gula Darah, 3 Biji-bijian Ini Bantu Kontrol dan Cegah Diabetes Tipe 2 Semakin Parah
1. Kebudayaan Paleolithikum
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan juga dari tulang.