Detik Terakhir Bung Karno Hembuskan Nafasnya, Sampaikan Pesan Pilu pada Sang Putri

- 31 Mei 2021, 07:30 WIB
Bung Karno relakan raga dan sukmanya untuk rakyat Indonesia. Hingga detik terkahir nafasnya, tokoh proklamator sampaikan pesan pilu pada
Bung Karno relakan raga dan sukmanya untuk rakyat Indonesia. Hingga detik terkahir nafasnya, tokoh proklamator sampaikan pesan pilu pada /Kolase Instagram/@presidensukarno/

RINGTIMES BANYUWANGI – Soekarno dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901.

Pria ini yang kemudian turut membentuk sejarah panjang riwayat Bangsa Indonesia.

Panggung politik hingga cucuran darah menemani masa hidup Bung Karno.

Nama besarnya tercatat sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dari genggaman penjajah.

Baca Juga: 5 Perintah Soekarno yang Dikenang Dunia Hingga Saat Ini

Sejarah panjang perjuangan Indonesia terukir indah dalam teks proklamasi yang dibacanya.

Hingga detik-detik terakhir nafasnya, Bung Karno masih memperjuangkan keutuhan rakyat Indonesia.

Berbagai peristiwa politik menimpa Soekarno bahkan saat ia sudah tak lagi menjadi presiden.

Kondisi kesehatannya pun kian menurun dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Intip Tempat Kuliah Soekarno dan Jurusan Dipilih Sang Proklamator

Digerogoti penyakit yang menjalar di sekujur tubuhnya, Soekarno yang semakin lemah dalam perawatan Wisma Yaso, RSPAD, hingga RS Siti Khadijah.

Sampai ujung hayatnya, Bung Karno dengan suaranya yang tak lagi keras menyampaikan pesan pada sang putri tercinta, Megawati Soekarno Putri.

Susah payah Sang Tokoh Bangsa yang terbaring di samping Megawati mengatakan pesan-pesannya.

”Anakku, simpan segala yang kau tahu, jangan kau ceritakan deritaku dan sakitku kepada rakyat, biarkan aku menjadi korban asal Indonesia bersatu. Ini aku lakukan demi kesatuan, persatuan, dan keutuhan, dan kejayaan bangsa. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa,” kata Soekarno.

Baca Juga: Kisah Romantika Cinta Soekarno dan Fatmawati, Cinta dari Pengasingan

Dan tepat pada 07.00 WIB, 21 Juni 1970, Bung Karno dinyatakan meninggal dunia.

Kepergian Bung Karno disampaikan oleh dr. Mahar Mardjono.

Ia mengumumkan bahwa Soekarno telah tiada.

Lima tahun penuh jiwa dan raganya digerogoti penyakit, hingga badan itu tak sanggup lagi bertahan.

Baca Juga: Isi Surat Cinta Bung Karno untuk Istrinya, ‘Wanita Jantung Hatiku’

Bahkan hingga kondisinya yang sangat menyakitkan, Bung Karno lebih mengutamakan kepentingan Bangsa Indonesia.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah