Seletah Kutharaja Macanputih dibangun dalam waktu lima tahun. Lima tahun berikutnya, antara tahun 1660-1665, menyusul dibangun desa-desa penyangga seperti Sratian (Sraten), Alihan (Aliyan), Gelintang (Gintangan), Tambong dan yang lain yang masuk dalam kawasan Jawi kutha.
Pengembangan Kutharaja ke arah utara dilakukan oleh tokoh bernama Ki Anggajaya.
Kemungkinan besar dia adalah salah satu pejabat kerajaan yang mendapat bagian tanah di sebelah utara sungai.
Wilayah yang banyak ditumbuhi Bambu Tambong itu kemudian dikenal dengan Padukuhan Tambong.
Baca Juga: 10 Wilayah Paling Romantis di Indonesia