KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, Keturunan Rempeg Jogopati Pencetus Kembang Endhog

- 14 Agustus 2020, 20:30 WIB
KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, Buyut dari Rempeg Jogopati yang merupakan ulama' yang mencetuskan tradisi Kembang Endhog yang masih lestari di Banyuwangi hingga kini.
KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, Buyut dari Rempeg Jogopati yang merupakan ulama' yang mencetuskan tradisi Kembang Endhog yang masih lestari di Banyuwangi hingga kini. /

Baca Juga: Kontroversi Kebijakan Kamala Harris I: Seputar Legalisasi Aborsi dan Planned Parenthood

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari buku Kronik Ulama' Banyuwangi, filosofi bambu yang dihiasi bunga dan telur rebus antara lain sebagai berikut;

1. Bambu berbunga dan berbuah telur rebus

Hal ini mengajarkan bahwa kelahiran Nabi saw merupakan bukti kemuliaan Nabi. Sebab, ibarat zaman jahiliyah merupakan bumi yang gersang, dan dilambangkan dengan bambu yang tak pernah memiliki bunga bahkan buah, maka kelahiran Nabi menjadikannya dirahmati. Sehingga bambu pun dapat berbunga hingga berbuah.

Baca Juga: Siapakah Orang Paling Pelit Menurut Rasulullah SAW? Berikut Keutamaan Sholawat

2. Telur rebus

Telur yang memiliki tiga lapis, yakni kulit, putih telur dan kuning di bagian terdalamnya mengajarkan tiga insur yang perlu dimiliki seseorang, yakni Islam, Iman dan Ihsan.

Selain seputar Kembang Endhog yang masih lestari, terdapat amalan lain yang masih dilestarikan para santri yang menuntut ilmu pada beliau, yakni pembacaan Manaqibul Akbar beserta Rowi-nya.

Hal ini dapat ditemukan di beberapa pesantren yang diasuh oleh alumni yang dulunya nyantri kepada KH. Abdulloh Faqih Banyuwangi.***

 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x