Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Peristiwa Rengasdengklok terjadi sebelum kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Jurnal Unnes.co.id Peristiwa tersebut terjadi setelah para pemuda gagal meyakinkan Sukarno-Hatta untuk segera memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia.
Ketidaksepakatan antara para pejuang kemerdekaan dari golongan tua dan golongan muda mengenai waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia juga memicu terjadinya peristiwa ini.
Baca Juga: Pendidikan yang Hanya Menghasilkan Orang Pintar Bukan Orang Terdidik
Para pejuang muda ingin kemerdekaan diproklamasikan dengan segera, setelah Jepang menyerah dan sebelum datangnya pasukan Sekutu (termasuk Belanda) ke Indonesia.
Sementara di kalangan pejuang tua ingin kemerdekaan diproklamasikan melalui PPKI yang terbentuk sebelumnya, setelah seluruh persiapan kemerdekaan selesai.
Para pejuang muda akhirnya menculik Sukarno dan Muhammad Hatta ke Rengasdengklok untuk meminta mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Para pejuang muda khawatir bila menunggu terlalu lama, maka akan terjadi vacuum of power (kekosongan kekuasaan) dan Belanda akan kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu yang memenangi Perang Dunia II.
Baca Juga: Peristiwa 14 Agustus: Meninggalnya Enzo Ferrari Sang Pendiri Pabrik Mobil Mewah
Akhirnya Sukarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh para pejuang muda, dan berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini.
Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.
Pada malam harinya Soekarno dan Hatta kembaali ke Jakarta dan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, oleh Ir Soekarno.***
