Pada tahun 1920 ia banyak membuat karya tulis yang diterbitkan dalam jurnal Jong Sumatra. M. Yamin juga merupakan salah satu pelopor puisi modern.
Baca Juga: Fadjroel Rachman Sebut Kabinet Indonesia Maju Fokus Kerja, Tak Ada Reshuffle
Karir M. Yamin dalam dunia politik dimulai ketika ia diangkat sebagai ketua Jong Sumatera Bond pada tahun 1926 sampai 1928.
Setelah itu pada tahun 1931, ia bergabung ke Partai Indonesia. Tetapi partai tersebut dibubarkan.
Karir politiknya berlanjut ketika M. Yamin mendirikan partai Gerakan Rakyat Indonesia bersama Adam Malik, Wilipo, dan Amir Syarifudin.
Baca Juga: Segeralah Berdiri saat Mahallul Qiyam, Cara Menghormati Rasulullah Saw
Yamin juga merupakan anggota BPUPKI dan anggota panitia Sembilan di mana akhirnya berhasil merumuskan Piagam Jakarta.
Piagam Jakarta ini merupakan cikal bakal dan merupakan dasar dari terbentuknya UUD 1945 dan Pancasila. Tercatat M. yamin juga pernah diangkat sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Setelah Indonesia merdeka, M. Yamin banyak duduk di jabatan-jabatan penting negara, di antaranya adalah menjadi anggota DPR sejak tahun 1950, Menteri Kehakiman (1951-1952), Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953–1955), Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960), Ketua Dewan Perancang Nasional (1962), dan Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962).
Baca Juga: Tanpa Perlawanan, Dua Kapal Ikan Asing Ilegal Ditangkap di Laut Natuna Utara