Mitos Diabetes yang Banyak Berkembang di Masyarakat, Ternyata Tak Selamanya Benar

- 30 November 2020, 20:20 WIB
Ilustrasi diabetes.
Ilustrasi diabetes. /Pixabay/stevepb

RINGTIMES BANYUWANGI – Informasi yang berkembang di masyarakat tentang diabetes terkadang menimbulkan banyak persepsi pada setiap orang.

Publik menganggap bahwa penderita diabetes harus menghindari segala jenis makanan yang bisa meningkatkan kadar gula darah mereka.

Padahal tak semua tentang informasi tersebut benar, meskipun ada yang benar, tetapi persepsi yang muncul menjadi rancu dan seolah-olah penderita diabetes tidak boleh makan makanan enak.

Penderita diabetes harus memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan membatasi jumlah porsinya, agar kadar gula tetap terkontrol.

Guna mengetahui apakah semua informasi yang berkembang tentang diabetes itu benar, berikut  Ringtimesbanyuwangi.com lansir dari Healthline.com, mitos diabetes yang banyak berkembang di masyarakat yang tak selamanya benar.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Mitos 1: Karbohidrat adalah musuh

Karbohidrat bukanlah musuh untuk penderita diabetes. Namun perhatikan jenis karbohodrat dan jumlah karbohidrat yang anda makan merupakan hal penting bagi penderita diabetes.

Tidak semua karbohidrat itu sama. Karbohidrat yang memiliki indeks glikemik (GI) rendah tidak akan membuat gula darah melonjak drastis, sedangkan makanan dengan indeks glikemik tinggi akan membuat kadar gula darah meningkat dengan pesat.

Hal ini juga berkaitan dengan Glycemic Load (GL) yang berkaitan dengan jumlah porsi yang harus diperhitungkan pada saat makan karbohidrat.

Misalnya, jika anda makan makanan mengandung GI atau GL tinggi, maka kombinasikan dengan GI atau GL rendah akan membantu menyeimbangkan makanan yang sedang anda makan.

Mitos 2: Makanan berpati itu dilarang

Makanan berpati mengandung karbohidrat  yang tinggi akan serat, sehingga makanan ini bukan termasuk karbohidrat olahan, justru makanan berpati mengandung vitamin dan mineral yang anda butuhkan untuk menyeimbangkan gula darah anda.

Baca Juga: Waspada Gula Darah Naik Drastis, 7 Golongan Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Diabetes

Akan tetapi untuk konsumsinya lebih baik perhitungkan dengan kadar GI dan GL agar tidak berlebihan.

Mitos 3: Konsumsi gula menyebabkan diabetes

Berdasarkan American Diabetes Association (ADA), mengonsumsi terlalu banyak gula itu sendiri tidak menyebabkan diabetes, tetapi mungkin saja menjadi faktor pemicu dalam kasus tertentu.

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh genetik dan kemungkinan dipicu karena respon autoimun tubuh. Sedangkan, diabetes tipe 2 disebabkan oleh genetik dan sejumlah faktor yang berisiko yang kebanyakan berkaitan dengan gaya hidup.

Faktor pemicu diabetes yaitu kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi, berusia 45 tahun lebih, kebiasaan kurang bergerak atau kurang berolahraga.

Minuman berpemanis, seperti soda dan jus buah kemasan merupakan jenis minuman yang tinggi kalori, dan berdasarkan penelitian memiliki faktor tertinggi penyebab diabetes.

Baca Juga: Tak Ingin Pikun di Usia Tua, Simak 7 Makanan Terbaik Tingkatkan Daya Ingat dan Kesehatan Otak

Mitos 4: Dilarang makan buah-buahan

Tidak ada buah-buahan yang buruk untuk penderita diabetes. Namun perlu anda ketahui, buah-buahan memang mengandung gula alami daripada makanan lainnya.

Anda bisa memakan buah-buhan asalkan porsinya sesuai dengan anjuran dan tidak berlebihan. Karena jika berlebihan, buah-buahan juga bisa meningkatkan kadar gula darah.

Berdasarkan Mayo Clinic, satu takaran anjuran buah-buahan mengandung karbohidrat sebanyak 15 gram, misalnya sebagai berikut:

-Pisang sedang 1/2

-Mangga 1/2 cangkir

-Nanas 3/4 cangkir

-Buah-buahan Kering 2 sendok makan

Batasi porsinya dan pastikan tidak berlebihan dalam konsumsinya.

Baca Juga: 18 Weton Diprediksi Akan Kaya, Beruntung, dan Miliki Jabatan Bagus, Apakah Anda Salah Satunya?

Mitos 5: Produk bebas gula itu menyehatkan

Produk olahan yang memiliki label bebas gula mungkin saja masih mengandung tinggi karbohidrat, lemak, atau kalori.

Untuk itu pastikan mengecek label nutrisi pada kemasan untuk mengetahui total karbohidrat.

Mitos 6: Saat pengobatan diperbolehkan makan apa saja

Saat anda sedang menjalani pengobatan untuk diabetes bukan berarti anda bisa memakan segala jenis makanan tanpa batasan.

Anda memerlukan pengobatan yang sesuai dan mengikuti pola makan menyehatkan supaya diabetes tetap terkontrol.

Mengnsumsi makanan tidak sehat dalam porsi yang berlebihan akan mencegah pengobatan bekerja untuk menangani diabetes yang sedang anda derita.

Baca Juga: 5 Jenis Warna Bawa Kekayaan Menurut Feng Shui, Apakah Warna Favorit Anda Termasuk?

Mitos 7: Makan mengandung lemak diperbolehkan

Berdasarkan American Heart Association, memiliki diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko terhadap serangan jantung dan stroke.

Untuk menurunkan risiko tersebut, hindari makan makanan mengandung lemak trans seperti produk olahan susu tinggi lemak dan gorengan dapat menyebabkan kegemukan dan meningkatkan kadar kolesterol, serta berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan stroke.

Mitos 8: Pemanis buatan itu aman

Meskipun banyak orang berpendapat bahwa zat pemanis buatan diregulasi secara ketat oleh Food and Drug Adminustration (FDA), tetapi banyak zat makanan tambahan yang masuk pasar tanpa ada anjuran takaran.

Mitos 9: Tidak boleh makan makanan penutup

Berdasarkan National Institutes of Health membatasi keinginan untuk makan makanan tertentu malah akan membuat anda lebih banyak makan. Oleh karena itu, batasi porsi dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori anda, boleh memakan makanan manis seperti cake atau makanan ringan, tetapi dengan catatan jangan berlebihan.

Hal ini lah yang perlu anda perhatikan. Anda harus tahu mengenai jumlah anjuran takaran yang sesuai untuk kebutuhan penderita diabetes.

Baca Juga: 4 Jenis Makanan Ampuh Tingkatkan Kesehatan Otak, Dapat Pertajam Ingatan dan Cegah Demensia

Dari ulasan di atas, dapat diambil inti bahwa penderita diabetes harus memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Boleh mengonsumsi makanan manis namun dengan catatan harus dalam batas yang dianjurkan dan tidak berlebihan.

Selain itu, meminta saran kepada dokter mengenai pantangan dan jumlah asupan makanan dapat membantu mengontrol kadar gula darah agar tetap normal.

Perlu diingat bahwa setiap penderita satu dengan yang lain memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga artikel ini dibuat sebagai informasi dan menambah wawasan pembaca mengenai diabetes.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah