Hal itu tentu saja dapat meningkatkan dan memengaruhi gula darah serta resistensi insulin.
Fakta menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Selain itu, orang yang memiliki gangguan tidur teratur lebih mungkin mengembangkan pradiabetes dan kemudian diabetes.
Merokok atau vaping
Menggunakan tembakau dapat mengurangi aliran darah ke otot yang meningkatkan tingkat stress kemudian meningkatkan risiko resistensi insulin.
Dan vaping, merupakan kebiasaan yang semakin populer di kalangan remaja dan dewasa muda belum tentu merupakan alternatif yang sehat.
Menurut data dan fakta studi di lapangan, menunjukkan bahwa nikotin dapat meningkatkan kadar nikotin hemoglobin A1C dalam sampel darah manusia sebanyak 34 persen.
Hemoglobin A1C pada dasarnya adalah jumlah gula yang menempel pada sel darah merah Anda.
Baca Juga: Korsel Percepat Upaya Vaksin Virus Corona Baru Setelah Temukan 3 Orang Terdeteksi dari Inggris
Jika terlalu tinggi, berarti gula darah Anda belum terkontrol dengan baik. Jadi, penggunaan nikotin apa pun dapat terus memengaruhi cara tubuh Anda mengontrol gula darah, menempatkan Anda pada risiko lebih besar terkena kondisi seperti diabetes.