Kenali 7 Karakter Ini Sebenarnya Termasuk Penyakit Mental

- 19 Agustus 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi malas.
Ilustrasi malas. /Andrea Piacquadio/Pexels/

RINGTIMES BANYUWANGI - Manusia mempunyai karakter atau kepribadian yang berbeda-beda dan unik.

Kepribadian atau karakter adalah untuk mengoptimalkan perubahan diri kamu ke arah yang lebih baik.

Seringkali kita mempelajari berbagai ilmu tentang karakter atau sifat manusia yang dianggap bawaan lahir.

Baca Juga: Pesawat Israel Mengebom Gaza Selama Tujuh Malam Berturut-turut

Berdasarkan zodiak hingga primbon Jawa, semua karakter yang mendominasi selalu dikaitkan dengan faktor tersebut.

Menurut buku Cognitive Therapy of Personalitiy karya psikoterapis Amerika, Aaron T. Beck dan Arthur Freeman, mereka menjelaskan bahwa beberapa karakter manusia yang berhubungan dengan masalah mental.

Karakter-karakter ini tidak bisa dianggap wajar, bahkan seharusnya bisa diubah ke arah yang lebih baik.

Penasaran apa saja karakter manusia yang sebenarnya termasuk penyakit mental?

Baca Juga: Analisis Gaya dan Jenis Kepemimpinan Soekarno

Jangan khawatir kali ini ringtimesbanyuwangi.com akan memberikan beberapa karakter yang berhubungan dengan penyakit mental.

1. Emosionalitas

Emosionalitas dianggap sebagai gangguan kepribadian histrionik. Mereka sering kali histeris dan memandang segala hal secara berlebihan.

Penderita gangguan ini akan sulit berkonsentrasi, emosi cepat berubah dan selalu ingin mendapat perhatian.

Baca Juga: Jadwal Acara Pertandingan Sepakbola Hari Kamis, 20 Agustus 2020

Kepekaan emosionalnya seringkali merugikan, bahkan berujung pada ketakutan yang tidak jelas.

Emosi yang seperti ini menyebabkan mereka gampang marah dan berpikir tidak rasional.

Mereka akan mudah terpancing emosi dan mental mudah down.

Baca Juga: Jadwal Acara MNC TV Hari Ini Rabu, 19 Agustus 2020 yang menghibur, Jangan Lewatkan ‘Entong’

2. Pemalas

Karakter malas digambarkan dengan sikap orang yang menginginkan sedikit bekerja, namun menuntut banyak istirahat.

Sikap malas bukan karakter manusia asli, ini merupakan masalah mental yang sebenarnya bisa diubah.

Seorang yang memiliki mental yang baik akan menghargai manajemen waktu dan tanggung jawab mereka terhadap pekerjaan orang lain.

Malas itu bisa kamu hindari, jangan pernah bersembunyi di balik sifat buruk ini.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Rabu, 19 Agustus 2020, Jangan Lewatkan Indonesia Giveaway

3. Perfeksionis

Perfeksionisme dianggap sebagai gangguan kepribadian obsesif-kompulsif.

Karakter ini tumbuh akibat standar manusia yang mengharuskan seseorang hidup secara detail dan sempurna.

Seorang perfeksionis terbiasa memenuhi standar tersebut agar bisa hidup dengan baik.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Rabu 19 Agustus 2020

Semua ini bisa berbahaya jika tidak seimbangnya tuntutan dan kemampuan.

Sulit untuk seorang perfeksionis menemukan lingkungan yang tepat karena mereka memasang standar yang terlalu tinggi.

Mental perfeksionis selalu memandang segala hal dari kesempurnaan.

Baca Juga: 10 Kegiatan Rumah Berikut Ini Dapat Membakar Banyak Kalori

4. Pemalu

Jangan menyembunyikan ketidakmampuan menyesuaikan diri di balik rasa malu.

Pemalu bukan karakter bawaan, ini merupakan kegagalan emosi yang menyebabkan tidak bisa menerima kehidupan luar.

Seorang pemalu memiliki hipersensitivitas yang membuat penderitanya merasa takut bergaul dengan orang lain.

Jelas ini merupakan penyakit mental yang harus dibuang. Sikap pemalu mengecilkan mental mereka hingga membatasi hubungan dengan orang lain.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Ini Menguntungkan untuk Para Wanita

5. Narsistik

Berharap lebih diperhatikan hingga berusaha agar tampil paling menonjol merupakan tujuan utama seorang narsistik.

Mereka seringkali mengharapkan sifat khusus yang harus mereka terima dari orang lain.

Jelas karakter ini disebabkan oleh masalah mental. Kamu perlu mengubah sifat narsistik agar bisa menjalani hidup dengan apa adanya.

Baca Juga: Antisipasi Korupsi, KPK Bentuk Satgas Penanganan Covid-19

Kecemburuan dan sifat iri hati selalu tertanam dalam mental seorang narsistik.

Sebaiknya, hilangkan sifat narsistik dengan membiasakan tidak memaksakan keinginan.

6. Paranoid

Kecurigaan yang berlebihan dengan semua hal yang hanya ada di pikiran membuat kita menjadi seorang yang paranoid.

Paranoid bukan bawaan lahir, ini termasuk salah satu penyakit mental yang perlu disembuhkan.

Baca Juga: Serangan Roket Terjadi Dekat Area Diplomatik di Afghanistan

Seseorang yang menderita paranoid tidak akan merasakan hidup aman dan bahagia.

Hal-hal kecil saja bisa menjadi masalah besar dalam sudut pandang mereka. Penderita paranoid akan melihat orang lain dengan penuh kecurigaan hingga kehilangan selera humor.

Jelas ini berbahaya dan berpotensi menghilangkan kebahagiaan yang seharusnya dirasakan.

7. Temperamen

Seorang temperamen yang tidak bisa mengendalikan amarahnya dianggap terkena gangguan kepribadian ambang.

Baca Juga: J-Hope BTS Donasikan 100 Juta Won untuk Anak Terdampak Covid-19

Sifat ini sangat bahaya dan bisa merugikan diri sendiri serta orang lain.

Perubahan suasana hati yang tidak stabil membuat seorang temperamen bisa meluapkan amarahnya kapan saja.

Suasana hati yang tidak terkontrol tanpa alasan yang jelas merupakan bagian dari penyakit mental.

Sebaiknya, latih mentalmu agar sikap temperamental bisa dihilangkan.***

Editor: Firda Marta Rositasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x