Fakta Sebenarnya Terkait Isu Palestina Dihapus dari Apple dan Google Maps

17 Juli 2020, 12:34 WIB
Ilustrasi bendera Palestina. //Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI -  Kembali viral unggahan baru yang menyatakan tentang hilangnya wilayah Palestina dari Google dan Apple Maps.

Berdasarkan unggahan tangkapan layar para pengguna Google Maps, menunjukkan garis besar peta dengan label untuk Tepi Barat dan Jalur Gaza.

"Google dan Apple telah secara resmi menghapus Palestina dari World Maps. Hari ini Palestina dihapus dari peta besok Palestina akan dihapus dari dunia," tulis pengguna Twitter @_graveyardd seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dikutip dari pikiran-rakyat.com

Artikel ini sebelumnya pernah diterbitkan di pikiran-rakyat.com dengan judul Kembali Viral Isu Palestina Dihapus dari Apple dan Google Maps, Ini Fakta Sebenarnya

Baca Juga: RUU HIP Tak Akan Dibahas, Puan Nyatakan Berdamai dengan Masyarakat

Amarah warganet langsung memuncak disebabkan oleh unggahan viral itu. Mereka mempertanyakan penyebab hilangnya negara Palestina di Apple dan Google Maps.

Unggahan tersebut viral, bertepatan dengan kabar bahwa Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, berencana untuk merebut Tepi Barat.

Para netizen mengkritik rencana tersebut. Banyak negara juga telah menyebut rencana Netanyuhu tersebut sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Terungkap, Dilihat dari Akta Kelahiran Putranya, Nama Meghan Markle Bukan Nama Aslinya

Isu menghilangnya wilayah Palestina ini juga sempat viral di tahun 2016, salah satunya diposting oleh pengguna Twitter @talbiaakbar.

Saat itu Google menjawab dengan mengatakan bahwa nama Palestina memang tidak pernah ada di Google Maps, seperti dilaporkan ArabNews.

“Tidak pernah ada label 'Palestina' pada Google Maps, tetapi kami memang mendapati ada bug yang menghilangkan label 'Tepi Barat' dan 'Jalur Gaza'. Kami bekerja dengan segera agar label-label ini kembali ke area itu,” demikian keterangan Google pada Arab News, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: PNS Pakai Batik Bak Gamis, Warganet: Tinggal di Negaranya Sendiri, Tapi Gak Nurut Aturan

Di tahun 2016 juga pernah ada petisi di Change.org dengan judul 'Google: Put Palestine On Your Maps!' yang mendesak Google memasukkan Palestina di peta. Saat itu petisi tersebut ditandatangani ratusan ribu pendukung.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Guardian, ada proyek Google di tahun 2014 yang disebut Disputed Territories yang menjelaskan Google Maps berupaya untuk tidak terlibat dalam perselisihan geografis dan masalah identitas sosial.

Misalnya, pengguna di Rusia melihat garis batas yang solid di sekitar Rusia dan Crimea. Di luar Rusia, Crimea dikelilingi oleh garis putus-putus, menunjukkannya sebagai wilayah yang diduduki.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler