Ditemukan Virus Jenis Baru, Pejabat China Sebut Lebih Mematikan dari Covid-19

6 Agustus 2020, 19:45 WIB
Ilustrasi persebaran virus corona. /UC Barkeley

RINGTIMES BANYUWANGI - Baru-baru ini, pejabat China memperingatkan penyakit “pneumonia belum teridentifikasi", yang lebih mematikan dibanding virus corona (Covid-19), dan kini menyebar di wilayah Asia.

Penyakit ini telah melanda Kazakhstan dan kasus ini telah mengalami lonjakan besar sejak pertengahan Juni lalu. Kementerian Kesehatan negara tersebut mencatat 32.000 lebih kasus jenis pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui, berlangsung antara 29 Juni dan 5 Juli telah memakan korban jiwa sebanyak 451 orang.

Seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedianews.com dilansir Express.co.uk Kamis 6 Agustus 2020, Kedutaan Besar China di Kazakhstan menyatakan negara tersebut telah mengalami 1.772 kematian pada paruh pertama tahun ini, beberapa korban di antaranya adalah warga negara China.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Sudah Menyebar, Pejabat China Peringatkan Penyakit Jauh Lebih Mematikan dari Virus Corona

Baca Juga: Akibat Ledakan Granat Saat Demonstrasi di Karachi, 30 Orang Pengunjuk Rasa Terluka

Mereka menyebut penyakit itu sebagai "pneumonia yang tidak diketahui" dan memperingatkan warga China yang berada di Kazakhstan. Selain itu, pejabat kedutaan mengatakan, "Tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus korona baru.

Departemen kesehatan sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, akan tetapi virus belum teridentifikasi.

Warga negara China telah diingatkan agar melindungi diri mereka sendiri dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan dengan virus corona.

Virus ini telah membuat sebagian besar negara memberlakukan lockdown dan memaksa orang untuk memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Peringatan 75 Tahun Pemboman Atom Hiroshima

Saul Kisikova, Kepala Departemen Perawatan Kesehatan di ibu kota Kazakhstan berbicara kepada kantor berita negara bagian Kazinform. Dia berkata, "Sekitar 300 orang yang didiagnosis dengan pneumonia dirawat di rumah sakit setiap hari."

Ayzhan Esmagambetova, kepala petugas kebersihan, dilaporkan mengatakan angka kematian akibat pneumonia telah meningkat pada bulan Juni sebanyak empat kali lipat di Kazakhstan. Angka tersebut dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.

Dia mengatakan banyak orang yang jatuh sakit tidak didiagnosis dengan Covid-19.

Di Kazakhstan, ada 53.021 kasus Covid-19 dan 264 kematian akibat virus corona. Negara itu melakukan lockdown pada 16 Maret. Mereka kemudian mencabut banyak pembatasan pada 11 Mei.

Baca Juga: Rusia Rilis Produksi Terbaru Serial Pistol Tentara Udav, Diklaim Mampu Tembus Baju Antipeluru

Pada hari Ahad kemarin, Presiden negara itu Kassym-Jomart Tokayev memberlakukan pembatasan putaran kedua setelah lonjakan kasusCovid-19 melanda Kazakhstan.

Pada hari Kamis ini, 1.962 kasus Covid-19 baru dicatat di Kazakhstan. Ini adalah peningkatan satu hari tertinggi di negara itu.

Presiden Tokayev mengatakan negara itu "sebenarnya menghadapi gelombang kedua virus korona ditambah dengan peningkatan besar dalam kasus pneumonia". Pneumonia adalah infeksi di salah satu atau kedua paru-paru.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler