Tetapi, Wang Yanyi menyebut bahwa ketiga jenis virus tersebut bukanlah SARS-CoV-2, jenis virus corona yang kini mewabah di dunia dan mengakibatkan penyakit COVID-19.
Ia menyebut, ketiga jenis virus tersebut berasal dari kelelawar, hewan yang disebut-sebut menjadi makhluk hidup pertama yang membawa virus corona.
Baca Juga: PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik Diperpanjang Hingga 9 Juni
"Kita memiliki tiga jenis virus hidup. Tapi persamaannya dengan SARS-CoV-2 hanya mencapai 79,8 persen," ungkap Wang, dikutip dari AFP.
Perbedaan ini ditemukan oleh salah satu ketua tim yang telah meneliti virus corona sejak 2004 lalu dengan fokus mencari sumber SARS, Profesor Shi Zhengli.
"Dalam penelitian Profesor Shi, mereka tak terlalu memperhatikan jenis virus (corona, red) itu, karena tak mirip dengan virus SARS," lanjutnya.
Baca Juga: Diminta Putar Balik di Tabanan, Ambulan ini Diduga Angkut Pemudik
Menjawab berbagai teori konspirasi dan tudingan yang menyebut virus corona 'bocor' dari laboratoriumnya, Wang dengan tegas membantahnya.
Wang mengaku, timnya tak pernah meneliti bahkan menyimpan virus corona yang menyebabkan COVID-19 itu.
"Faktanya, seperti semua orang, kami tak tahu virus corona (COVID-19) ada saat itu. Bagaimana bisa virus itu bocor dari lab jika kami tak pernah memilikinya?," pungkas Wang.(penulis: Firda Marta Rositasari)