Virus corona memang diyakini telah menyebar dari hewan, khususnya kelelawar, ke manusia di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan pada akhir Desember lalu.
Pasar tersebut memang menjual hewan liar seperti kelelawar, ular, landak, dan rusa, untuk makanan serta obat-obatan.
Perdagangan tersebut merupakan hal yang umum di Tiongkok, meskipun banyak yang telah ditutup sejak wabah virus corona itu muncul.
Baca Juga: Kaum Rebahan? Berikut 5 Gerakan Olahraga Ringan di Tempat Tidur
Pada bulan Februari, pemerintah Tiongkok resmi melarang semua perdagangan dan konsumsi satwa liar tanpa menentukan apakah hewan terbut termasuk hewan ternak atau bukan.
Namun, undang-undang yang baru diterbitkan pemerintah Kota Wuhan menyediakan versi yang lebih baik dari kebijakan pemerintah pusat Tiongkok.
Selain itu, petani hewan liar saat ini ditawari uang tunai untuk berhenti membiakkan hewan-hewan eksotis melalui skema pembelian pemerintah daerah dan bentuk-bentuk bantuan keuangan lainnya.
Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 1441 H# Di Rayakan Secara Virtual
Perburuan satwa liar juga dianggap ilegal di Wuhan, dengan pemerintah menyatakan kota Wuhan sebagai ‘suaka margasatwa’ .
Namun ada pengecualian untuk perburuan yang disetujui pemerintah untuk tujuan penelitian ilmiah, peraturan kependudukan, pemantauan penyakit epidemi, dan keadaan khusus lainnya.