Cara Menunaikan Ibadah Puasa Sunah Di Bulan Syawal Setelah idul fitri

- 8 Juni 2020, 07:25 WIB
Masjid Al Mujahidin di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Pemkot Tangsel berencana mengizinkan rumah ibadah kembali dibuka awal Juni 2020.
Masjid Al Mujahidin di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Pemkot Tangsel berencana mengizinkan rumah ibadah kembali dibuka awal Juni 2020. /- Foto: instagram @oesamahesa


RINGTIMES BANYUWANGI- Saat Bulan Syawal setelah Lebaran Idul Fitri adalah menunaikan sunah puasa selama 6 hari.

Masyarakat kebanyakan menyebutnya dengan Puasa Sunah Syawal. Lalu bagai mana niat dan tata caranya?

Menyelesaikan puasa di Bulan Ramadhan 1441 H, akan ditutup dengan perayaan hari kemenangan, yakni Lebaran Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal.

Baca Juga: Telah Dipelihara Selama 30 Tahun, Buaya Muara Diamankan di Cikelet Garut

Berita ini sebelumnya telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul Niat Puasa Syawal, Begini Tata Caranya

Kebanyakan umat Muslim di seluruh dunia, ada yang mengamalkan puasa Sunah Syawal, yakni menggelar puasa selama 6 hari di Bulan Syawal.

Pahala kebaikan bagi yang melnajutkan 6 hari puasa di Bulan Syawal setelah Lebaran Idul Fitri adalah setara dengan berpuasa selama setahun penuh.

Untuk dalil atau dasar dari 6 ahri Puasa Syawal adalah hadits Abu Ayyub Al-Anshari r.a.:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Baca Juga: Keji!, Cuma Karena Minta Rokok, Anak Tega Mutilasi Ayah Kandungnya

Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga: Selama Covid-19, Perceraian di Arab Saudi Tembus 7 Ribu, Para Istri Berhasil Bongkar Kedok Suami

Dalam menjalankan sunah Puasa Syawal ini boleh berniat di siang hari selama belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal pada siang hari.

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Baca Juga: Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Analisis Terkait Karakter Kekeyi

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.

Tata Cara Melakukan Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:

1. Didasari dengan melafalkan niat Puasa Syawal.
2. Disunahkan makan sahur sebelum terbit fajar. (jika tidak sahur, tidak apa-apa bisa terus melanjutkan puasa).
3. Menjaga diri dari segala hal yang membatalkan puasa.
4. Bersegera berbuka puasa saat masuknya waktu Maghrib.

Baca Juga: FAKTA atau Hoax, Mantan Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan Dikabarkan Keturunan PKI?

Doa berbuka puasa
Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan “bismillah” sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan,

“Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR Abu Daud nomor 3767 dan At Tirmidzi nomor 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Baca Juga: Di Tengah Aksi Protes George Floyd, Aksi Mulia Remaja di New York Ini Diapresiasi

Doa pertama:
Dalam satu hadits shahih:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala.

Jikaia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan,

“Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR Abu Daud nomor 3767 dan At Tirmidzi nomor 1858.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan PSBB Tak Diperpanjang, Begini Tanggapan Tri Rismaharini

At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”

"Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki." (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, nomor 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, nomor 4678)

Doa kedua:
Adapun doa yang lain yang merupakan atsar dari perkataan Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma adalah,

Baca Juga: Inilah 7 Makanan Kaya Serat yang Mampu Melancarkan Pencernaan

“Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii-ed”
[Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku] (HR Ibnu Majah: 1/557, nomor 1753; dinilai hasan oleh al-Hafizh dalam takhrij beliau untuk kitab al-Adzkar; lihat Syarah al-Adzkar: 4/342).( Rizki Laelani)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x