Menurut Ilmuwan, Kol dan Mentimun Dapat Kurangi Angka Kematin Covid-19

- 21 Juli 2020, 20:30 WIB
TIMUN.*
TIMUN.* /Pixabay

Tetapi studi ini adalah 'upaya pertama untuk menghubungkan tingkat kematian dengan konsumsi makanan'.

Bousquet mengatakan 'nutrisi tak boleh diabaikan', sebagai faktor di balik kematian Covid-19.

Mereka mencatat bahwa Belgia, Inggris, Spanyol, Italia, Swedia dan Prancis telah mencatat angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia.

Baca Juga: LAGU POP : Lirik Lagu ‘Harus Memilih’ oleh Widi Nugroho

Lebih dari 800 telah meninggal per juta orang di Belgia, tingkatnya menjadi dua kali lipat dari Amerika Serikat, negara yang paling parah dilanda pandemi.

Di negara-negara ini, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kematian seperti penegakan tindakan penguncian dan iklim bervariasi, tetapi mereka memiliki satu kesamaan yakni kol dan mentimun bukan bagian besar dari makanan.

Di Prancis, rata-rata orang ditemukan mengonsumsi sekitar 1 gram (0,04 oz) kol sehari, sementara di lima negara lainnya, rata-rata kurang dari 5 gram (0,18 oz) sehari.

Baca Juga: LAGU POP : Lirik Lagu ‘Harus Memilih’ oleh Widi Nugroho

Sebaliknya, hampir 30 gram (1,1 oz) kol dikonsumsi rata-rata per hari di Latvia, di mana angka kematian dari Covid-19 termasuk yang terendah di dunia, yaitu 16 per juta orang.

Para peneliti menemukan pola yang sama dalam konsumsi mentimun.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah