Menurut Ilmuwan, Kol dan Mentimun Dapat Kurangi Angka Kematin Covid-19

- 21 Juli 2020, 20:30 WIB
TIMUN.*
TIMUN.* /Pixabay

Konsumsi rata-rata untuk brokoli dan kembang kol adalah di bawah 6 gram (0,21 oz) sehari di seluruh Eropa, yang dinilai terlalu rendah untuk memberikan perlindungan.

Sedangkan selada adalah teka-teki lainnya, dan salah satu sayuran yang belum dijelaskan oleh para penelitian.

Baca Juga: Tak Perlu Mahal Lakukan Perawatan Wajah, Gunakanlah Buah Lemon untuk Atasi Masalah kulit

Mereka menemukan negara-negara di mana lebih banyak selada dimakan seperti Spanyol dan Italia memiliki tingkat kematian Covid-19 yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara di mana selada dimakan lebih sedikit, seperti Jerman.

Perbedaannya tidak signifikan secara statistik untuk beberapa negara, tetapi polanya jelas bahkan setelah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti PDB, kepadatan populasi, prevalensi obesitas dan juga distribusi usia.

Seorang profesor nutrisi medis di Central South University di Changsha, Tiongkok, Ren Guofeng mengatakan ada bukti kuat bahwa konsumsi sayuran dapat mempengaruhi hasil dari banyak penyakit kronis.

Baca Juga: Suka Berolahraga?, Berikut Kabar Baik bagi Anda yang Suka Melakukannya

Tetapi dia mencatat bahwa masih banyak yang tidak diketahui tentang virus corona, dan mungkin ada faktor-faktor tak terduga yang berperan.

"Ini akan membantu pertempuran melawan pandemi jika kita bisa menemukan kunci rahasia dalam makanan, tetapi sejauh ini bukti tidak cukup kuat untuk mendukung teori ini," katanya.

Seorang ahli epidemiologi dari Institut Pasteur di Shanghai mengatakan penelitian itu memiliki keterbatasan dan mencatat bahwa belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Dia mengatakan hasilnya harus diperlakukan dengan hati-hati, dan orang-orang harus 'menggunakan akal sehat ilmiah untuk membuat penilaian'.***( Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah