Diduga Patung PM Abe Berlutut Kepada ‘Wanita Penghibur’ di Korea Selatan, Jepang Marah

- 28 Juli 2020, 21:50 WIB
Kisah para wanita Korea yang dipaksa menjadi gadis penghibur tentara Jepang semasa Perang Dunia II laris ditonton ( Copyright: hancinemanet/Antara)
Kisah para wanita Korea yang dipaksa menjadi gadis penghibur tentara Jepang semasa Perang Dunia II laris ditonton ( Copyright: hancinemanet/Antara) /

RINGTIMES BANYUWANGI – Karena adanya sebuah patung di Korea Selatan yang dianggap merendahkan, membuat pemerintah Jepang marah akan hal tersebut.

Pasalnya, berdasarkan laporan, di Korea Selatan ada sebuah patung Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang tengah berlutut dan membungkuk kepada seorang "wanita penghibur".

Gambaran itu disebut sebagai sebuah ungkapan halus untuk wanita yang dipaksa bekerja di rumah bordil masa perang Jepang. Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga pun angkat bicara.

Baca Juga: Suka Tidur Terlengtang?, Berikut Untung Rugi Berdasarkan Posisi Anda Tidur

Suga menegaskan, jika laporan tentang patung yang dipajang di taman botani pedesaan itu benar, maka akan menjadi pelanggaran protokol internasional yang "tidak termaafkan".

"Jika laporan itu akurat, maka akan ada dampak yang menentukan pada hubungan Jepang-Korea," tegas Suga dalam konferensi pers di Tokyo, Selasa, 28 Juli 2020.

Masalah wanita penghibur, sebagian warga Korea dipaksa bekerja di rumah pelacuran Jepang sebelum dan selama Perang Dunia Kedua.

Apakah korban yang masih hidup mendapat kompensasi yang memadai, telah lama menjadi duri dalam hubungan kedua negara.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih Olahraga, Berikut Olahraga untuk Lansia yang Baik

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedia news dengan judul Jepang Naik Pitam, Ada Patung PM Abe Membungkuk ke 'Wanita Penghibur' di Korea Selatan

Jepang menganggap bahwa masalah itu sudah "final dan tidak dapat diselesaikan" dengan perjanjian tahun 2015 yang dicapai oleh Abe dan presiden Korea Selatan, Park Geun-hye.

Pada saat itu Abe meminta maaf dan menjanjikan dana untuk mendukung para korban yang selamat.

Namun, pemerintah Korea Selatan yang saat ini dipimpin oleh Presiden Moon Jae-in telah menyatakan kesepakatan 2015 itu cacat, dan secara efektif membatalkannya.

Ditulis Antara, laporan berita Korea Selatan mengatakan bahwa patung itu dipesan oleh kebun raya yang dikelola secara pribadi. Lokasinya terletak di daerah pedesaan Pyeongchang.

Baca Juga: Ingin Kulit Tampak Sehat Berkilau? Terapkan 5 Langkah Sederhana Ini Selama 14 hari

Patung tersebut menggambarkan sosok laki-laki yang menyerupai Abe berlutut dan membungkuk pada sosok seorang gadis muda yang duduk.

Patung perempuan yang serupa telah didirikan di depan Kedutaan Besar Jepang di Seoul dan di tempat-tempat lain untuk menghormati para wanita.

Situs kebun raya memiliki koleksi bunga liar asli Korea menamai patung itu "Pendamaian Abadi."

Aktivis Korea Selatan mengatakan bahwa, mungkin ada sebanyak 200.000 perempuan Korea yang menjadi korban.

Baca Juga: Daun dan Buah Bisa Kita Jadikan Sebagai Obat Tradisional, Simak Manfaat Jambu Biji

Tetapi hanya beberapa dari mereka yang pernah bercerita tentang pelecehan yang mereka alami di tangan pasukan Jepang.

Tahun lalu, ketegangan muncul saat Jepang memberlakukan pembatasan pada ekspor bahan-bahan teknologi tinggi utama ke Korea Selatan.

Langkah tersebut menyusul keputusan pengadilan tinggi Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk membayar kompensasi kepada Korea yang dipaksa bekerja untuk mereka selama perang.***( Lucky M. Lukman / Galamedia News)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah