Tenaga Ahli Independen PBB Menyebutkan Korea Utara Terus Kembangkan Miniatur Nukilr

- 4 Agustus 2020, 10:45 WIB
Ledakkan senjata nuklir. (Gambar: Daily Star)
Ledakkan senjata nuklir. (Gambar: Daily Star) /

Baru pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegaskan bahwa senjata nuklir berfungsi sebagai pencegah yang "dapat diandalkan dan efektif" terhadap "tekanan intensitas tinggi dan ancaman militer dan pemerasan oleh kaum reaksioner imperialistik dan pasukan musuh."

KOREA Utara menyatakan pada Selasa (9/6/2020) bahwa pihaknya akan memutus saluran komunikasi dengan Korea Selatan sebagai langkah pertama untuk memutus kontak secara total, demikian Kantor Berita Korea Utara KCNA melaporkan.


Dalam beberapa hari ini, Korea Utara mengomel serta mengancam untuk menutup kantor penghubungan kedua negara dan proyek lainnya jika Korea Selatan tidak juga berhenti mengirimi selebaran kepada "para pembangkang Korea Selatan" di Utara.

Baca Juga: Kisruh Jember: Faida Maju sebagai Calon Independen, 11 Parpol Siap Menjegal


Sejumlah pejabat tinggi Korea Utara, termasuk Kong Yo Jong--saudari Kim Jong Un, dan wakil ketua Komite Sentral Partai Buruh Korea, Kim Yong Chol, mengatakan bahwa "sikap terhadap Korea Selatan mesti diubah layaknya sikap terhadap musuh," sebagaimana dikutip dari KCNA.


Sebagai langkah awal, mulai tengah hari ini, Korea Utara akan menutup jalur komunikasi di kantor penghubung antarnegara serta saluran komunikasi antara kantor militer dan kepresidenan kedua negara.


Pengumuman resmi itu menandai kemunduran pada relasi keduanya di tengah upaya untuk meyakinkan Korea Utara agar menghentikan program nuklir dengan "imbalan" pelonggaran sanksi internasional.

Baca Juga: Mengenali Tiga Macam Darah Kewanitaan Menurut Perspektif Fiqih


Secara teknis, kedua Korea masih berada dalam kondisi perang karena Perang Korea, 1950-1953, berakhir dengan perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai.


Dalam laporannya, KCNA menulis bahwa rakyat Korea Utara "merasa jengkel dengan perilaku pemerintah Korea Selatan yang berbahaya dan licik, yang dengan pihak mereka kami masih punya banyak hal untuk diselesaikan."

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x