China Ingatkan AS untuk tidak ‘Bermain Api’

- 13 Agustus 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi bendera China.*/(shutterstock)
Ilustrasi bendera China.*/(shutterstock) /

Pada hari terakhir perjalanan, Azar mengunjungi kuil mendiang presiden Taiwan Lee Teng-hui, memuji perannya dalam mengarahkan transisi pulau itu menuju demokrasi.

Anggota kabinet AS itu menulis pesan belasungkawa untuk Lee, yang meninggal bulan lalu dalam usia 97 tahun.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini Kamis, 13 Agustus 2020, Mulai dari Antam Hingga UBS

"Warisan demokrasi Presiden Lee akan selamanya mendorong hubungan AS-Taiwan ke depan," tulis Azar.

Lee adalah sosok yang menjulang dalam sejarah Taiwan baru-baru ini. Dia menentang China dengan mendorong pulau itu diakui sebagai negara yang berdaulat.

Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, membenci Lee. Ketika berita kematiannya muncul, media pemerintah China menyebutnya "ayah baptis pemisahan diri Taiwan".

Baca Juga: Meskipun Hanya Bercanda, ‘Body Shamming’ Bisa Sebabkan Depresi Dan Gangguan Kesehatan Mental

Baik Washington dan Taipei menggambarkan perjalanan Azar sebagai kesempatan untuk belajar dari keberhasilan pertempuran Taiwan melawan virus Corona. Pulau ini memiliki kurang dari 500 infeksi dan hanya tujuh kematian, dibandingkan dengan lebih dari 160.000 kematian di AS.

Tetapi kunjungan itu juga menjadi kesempatan untuk mengacak-acak sikap Beijing pada saat Presiden AS Donald Trump mengambil sikap yang semakin keras terhadap China saat dia berusaha terpilih kembali pada November.

"Kami akan terus mendukung Taiwan sebagai teman dan mitra kami dalam masalah keamanan, ekonomi dan perawatan kesehatan," kata Azar kepada wartawan setelah mengunjungi pabrik masker, tak lama sebelum terbang kembali ke AS.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah