KLB Demokrat Kisruh, Fahri Hamzah Sebut Kudeta Biasanya Berakhir dengan Kudeta

7 Maret 2021, 09:05 WIB
KLB Demokrat Kisruh, Fahri Hamzah Sebut Kudeta Biasanya Berakhir dengan Kudeta /Instagram @Fahrihamzah/

RINGTIMES BANYUWANGI – Terjadi kisruh soal Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat, Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah buka suara.

Dalam akun Twitter pribadinya, Fahri Hamzah mengatakan bahwa adanya kudeta biasanya akan berakhir dengan kudeta lagi.

“Kudeta biasanya berakhir kudeta,” tulis Fahri Hamzah dalam akun @Fahrihamzah, Minggu 7 Maret 2021.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Fahri Hamzah juga mengatakan bahwa kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus dijadikan pelajaran bagi semua partai politik lainnya agar berbenah diri.

“Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke dapat,” lanjutnya.

Menurut Fahri, parpol saat ini lebih sibuk memikirkan diri sendiri, begitu pula dengan negara. Ia juga bertanya, jika seperti ini siapa yang akan mengurus rakyat?

Baca Juga: Gara-gara Lakukan Kesalahan Ini, Haris Pertama Dipecat dari Jabatan Ketum KNPI

Baca Juga: Usia 40 Tahun ke Atas, Lakukan 7 Kebiasaan Ini Sebelum Tidur

“Kami diurus siapa?” tanya Fahri Hamzah.

Di sisi lain, Waseksen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyebut Mahfud MD membuat penyataan yang salah.

Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan bahwa berkas yang ada di pemerintah sekarang adalah AD/ART Partai Demokrat 2005.

Baca Juga: Taufiqurrahman Sebut Mahfud MD Bicara Ngaco dan Memojokkan Partai Demokrat

Pernyataan Mahfud MD tersebut ia sampaikan dalam wawancara di TV. Sedangkan Jansen memberi tanggapan melalu akun Twitter-nya.

“Nuwunsewu. Tadi saya mendengar wawancara Prof. @mohmahfudmd di @Metro_TV mengatakan “yang ada dipemerintah skrg AD/ART @Pdemokrat 2005,” tulis Jansen.

Jansen mengatakan bahwa pernyataan Mahfud MD tersebut salah. Jansen pun memberikan sebuah bukti lampiran Surat Keterangan dari Kemenmumham RI tentang pengesahan AD/ART 2020.

Baca Juga: Investor Asing Diizinkan Cari Harta Karun, Susi Pudjiastuti: Kita Banyak Kehilangan Benda Bersejarah

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Mantrasukabumi.com dengan judul Tanggapi Kisruh KLB Demokrat, Fahri Hamzah: Kudeta Biasanya Berakhir Kudeta, Parpol Semakin Sibuk

“Salah dan tidak tepat pernyataan jenengan ini Prof. Sebagai bukti berikut saya lampirkan Surat Keputusan @Kemenkumham_RI soal pengesahan AD/ART 2020,” tambah Jansen.

Tak cukup hanya itu, Jansen juga mengunggah video Mahfud MD yang sedang memberikan pernyataan salahnya tersebut saat sedang diwawancarai.

“Nuwunsewu iki pernyataan jenengan Prof @mohmahfudmd yang tadi saya dengar di Metro,” tulisnya.

Meski begitu, Jansen tetap berpikir positif, dan menganggap pernyataan Mahfud MD merupakan kesalahan akibat kesibukannya.

"Saya berpikir positif saja, karena kesibukan yang sangat padat mungkin jenengan miss dan/atau dapat atau difeeding informasi yg salah," ujarnya.

"Itu maka diatas saya sampaikan bukti suratnya. Sehat selalu Prof," pungkasnya.***(Sofar Syaoqi H/Mantra Sukabumi)

 

Editor: Lilia Sari

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler