Peneliti Israel Temukan Fosil Manusia Purba Jenis Baru, Diduga Nenek Moyang Neanderthal

28 Juni 2021, 13:22 WIB
Seorang ilmuwan Israel menemukan fosil manusia purba jenis baru yang dinamai Nesher Ramla Homo /Reuters/Ammar Awad

RINGTIMES BANYUWANGI – Peneliti Israel melaporkan penemuan fosil manusia purba jenis baru yang belum pernah diketahui sepanjang perjalanan evolusi manusia.

Manusia purba jenis baru tersebut ditemukan di kota Ramla, Israel, oleh tim Hebrew University of Jerusalem.

Dalam proses penggalian, mereka menemukan sisa-sisa pra sejarah yang berbeda dari spesies lain, seperti genus homo, termasuk manusia modern, homo sapiens.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kematian Dokter Indonesia Akibat Covid-19 Meski Sudah Vaksin

Penelitian manusia purba jenis baru tersebut diterbitkan dalam jurnal Science oleh para antropolog dan arkelolog Universitas Tel Aviv yang dipimpin Yossi Zaidner.

Zaidner menamai temuan tersebut sebagai tipe 'Nesher Ramla Homo'.

Jenis baru itu diduga berasal antara 140.000 dan 120.000 tahun yang lalu.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menduga bahwa Nesher Ramla Homo merupakan nenek moyang Neandertheal dan Homo purba.

Baca Juga: Media Asing Soroti Lonjakan Covid-19 di Indonesia, Sistem Kesehatan Terancam Runtuh

“Morfologi manusia Nesher Ramla berbagi fitur dengan Neanderthal dan Homo purba,” kata para peneliti, dikutip dari laman Reuters.com pada Senin, 28 Juni 2021.

Jenis baru ini memiliki perbedaan yang sangat besar dengan manusia modern. Mereka tidak memiliki dagu dan gigi yang sangat besar.

“Pada saat yang sama, jenis Homo ini sangat berbeda dengan manusia modern, menampilkan struktur tengkorak yang sama sekali berbeda, tanpa dagu, dan gigi yang sangat besar,” jelas mereka.

Baca Juga: Ahli Virologi AS Sebut China Hapus Data Covid-19 untuk Menutupi Asal-usulnya

Proses penggalian tersebut tidak hanya ditemukan jenis baru manusia purba, melainkan juga sejumlah besar tulang hewan dan peralatan batu.

Nesher Ramla Homo diduga memiliki teknologi produksi peralatan batu yang canggih dan berinteraksi dengan homo sapiens lokal.

“Temuan arkeolog yang terkait dengan fosil manusia menunjukkan bahwa ‘Nesher Ramla Homo’ memiliki teknologi produksi alat-alat batu yang canggih, dan kemungkinan besar berinteraksi dengan homo sapiens loka,” ujar Zaidner.

Baca Juga: Pangeran Harry ke Inggris Menjelang Hari Peresmian Patung Ibunya

“Kami tidak pernah membayangkan bahwa bersama homo sapiens, homo purba menjelajah daerah itu begitu terlambat dalam sejarah manusia,” lanjutnya.

Tim peneliti menduga bahwa kelompok Nesher Ramla Homo sudah ada di Timur Dekat sekitar 400.000 tahun yang lalu.

Mereka memiliki kemiripian dengan kelompok pra-Neanderthal kuno di Eropa.

“Sebagai persimpangan antara Afrika, Eropa dan Asia, Tanah Israel berfungsi sebagai tempat peleburan di mana populasi manusia yang berbeda bercampur satu sama lain, untuk kemudian menyebar ke seluruh dunia,” kata Antropolog Universitas Tel Aviv Rachel Sarig.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler