Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Lanjut Pendidikan, Kelas Tidak Boleh Campur Pria

1 September 2021, 12:38 WIB
Taliban umumkan aturan baru untuk perempuan. /Pixabay/ArmyAmber/

RINGTIMES BANYUWANGI – Taliban baru-baru ini mengumumkan aturan bagi perempuan Afghanistan, yang dinyatakan berdasarkan hukum syariah Islam.

Perempuan Afghanistan akan diizinkan belajar di universitas, tapi tidak boleh berada di ruangan yang sama dengan laki-laki, bahkan diajar oleh guru laki-laki.

Pejabat menteri pendidikan tinggi Taliban mengatakan bahwa mereka berharap dapat mengekang hak-hak perempuan, khususnya di Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Tembak Mati Penyanyi Folk Afghanistan, Sebut Musik Dilarang dalam Islam

Taliban menyatakan bahwa aturan-aturan bagi perempuan tersebut didasakran pada hukum syariah Islam.

Abdul Baqi Haqqani, pejabat menteri pendidikan Taliban mengatakan bahwa rakyat Afghanistan akan melanjutkan pendidikannya tanpa berada di lingkungan campuran laki-laki dan perempuan.

“Rakyat Afghanistan akan melanjutkan pendidikan tinggi mereka dalam terang hukum syariah dengan aman tanpa berada dalam lingkungan campuran laki-laki dan perempuan,” katanya dilansir dari laman Independent pada Rabu, 1 September 2021.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan ISIS Serang Bandara Kabul, Ingin Menang dari Taliban?

Taliban juga akan melakukan perubahan pada silabus untuk menciptakan kurikulum yang masuk akan dan Islami, atau yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, nasional, dan sejarah.

Abdul Baqi menegaskan bahwa laki-laki tidak diizinkan untuk mengajari anak perempuan.

“Laki-laki tidak akan diizinkan untuk mengajar anak perempuan,” tegasnya.

Baca Juga: Mengapa Taliban Ingin Menguasai Afghanistan? Ini Tujuan Mereka Sebenarnya

Sebelum Taliban ambil alih kekuasaan di Kabul, pemerintahan Ashraf Ghani telah meningkatkan kebebasan perempuan untuk belajar maupun bekerja.

Namun di Afghanistan, pendidikan bersama masih belum menjadi norma.

Taliban juga mengumumkan bahwa rezim baru akan membawa norma-norma yang lebih ketat bagi perempuan.

Baca Juga: Taliban Akan Larang Narkoba di Afghanistan, Petani Opium Terancam Pengangguran

Seorang aktivis hak asasi mengatakan bahwa Taliban tidak akan membiarkan para perempuan melanjutkan pekerjaannya.

Kemungkinan besar, Afghanistan tidak memiliki staf pengajar perempuan yang memadai. Alhasil, anak-anak perempuan dan dewasa akan menanggung kebijakan yang dipaksakan oleh rezim Islam.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler