Menlu Afghanistan Mendesak Seluruh Negara untuk Terlibat dengan Taliban

15 September 2021, 13:01 WIB
ilustrasi Taliban/Menlu Amir Khan Muttaqi mendesak seluruh negara di dunia agar terlibat dan berhubungan dengan pemerintahan Taliban. /Unsplash/Andre Klimke/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pejabat Menteri Luar Negeri Afghanistan, Amir Muttaqi mendesak seluruh negara di dunia untuk terlibat dengan pemerintahan baru Taliban.

Amir Muttaqi mengkritik Amerika Serikat (AS) yang memutuskan bantuan ekonomi setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan.

“Kami membantu AS sampai evakuasi orang terakhir mereka, tetapi sayangnya, AS alih-alih berterima kasih kepada kami, justru membekukan asset kami,” katanya dilansir dari laman Al Jazeera pada 15 September 2021.

Baca Juga: Taliban Ungkap Alasan China Mendukung Kekuasaan Mereka di Afghanistan

Saat ini, Afghanistan tengah mengalami krisis uang tunai sejak Taliban mengambil alih kekuasaann dan Presiden Ashraf Ghanis melarikan diri.

Muttaqi berterima kasih kepada masyarakat internasional yang menjanjikan banuan dana lebih dari $1 miliar.

“Kami menyambut baik janji pendanaan bantuan darurat yang diberikan kepada Afghanistan selama pertemuan kemarin yang diselenggarakan oleh PBB di Jenewa,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Afghanistan Terpaksa Jual Harta Benda di Tengah Krisis Uang Tunai

Muttaqi juga mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk terlibat atau membuka hubungan formal dengan pemerintahan baru yang dipimpin Taliban dengan alasan diakhirinya perang di Afghanistan.

“Keamanan dijaga di seluruh negeri,” kata Muttaqi.

Muttaqi menjelaskan bahwa pemerintahan baru yang dipimpin Taliban bersedia bekerja sama dengan negara mana pun, termasuk AS asalkan tidak didekte oleh negara mana pun.

Baca Juga: Indonesia Dukung Afghanistan dengan Beri Bantuan Rp42,7 Miliar

Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian dengan tegas mengatakan bahwa negaranya menolak berhubungan apa pun dengan Afghanistan yang dipimpin Taliban.

Muttaqi bahkan berjanji bahwa pemerintah tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai basis kelompok bersenjata untuk melancarkan serangan ke negara lain.

Ia juga memberi janji lain bahwa semua warga Afghanistan bebas meninggalkan negara itu jika mereka memiliki dokumentasi yang diperlukan.

Baca Juga: Wanita Afghanistan Berlarian ke Pakistan, Takut Dipaksa Taliban Menikah

Menanggapi penolakan Prancis dan negara lain, Muttaqi merasa tidak adil.

“Tidak adil dan tidak adil,” katanya.

Beberapa pekah terakhir, Taliban mendapat kecaman kerkas karena tindakan kerasnya terhadap protes dan media yang meliput demonstrasi baru-baru ini di Afghanistan.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler