ISIS Klaim Serangan Bom Mematikan yang Targetkan Taliban di Afghanistan

21 September 2021, 14:02 WIB
ilustrasi/korban serangan bom ISIS yang targetkan Taliban di Afghanistan /Pixabay/Amber/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kelompok ISIS telah mengklaim dan bertanggung jawab atas serangan bom mematikan yang menargetkan Taliban di Afghanistan timur.

Serangan bom ISIS yang ditargetkan kepada Taliban menyebabkan momok konflik yang meluas antara penguasa baru Afghanistan tersebut dengan saingan lama mereka.

Serangan bom ISIS kota Jalalabad, Afghanistan telah menewaskan 8 orang, termasuk pejuanga Taliban.

Baca Juga: Taliban Perintahkan Sekolah di Afghanistan Dibuka untuk Laki-laki, Tidak Perempuan

Tiga ledakan bom kembali terdengan di kota itu pada hari Senin, 20 September 2021, sebagaimana dilansir dari laman India Today pada Selasa, 21 September 2021.

Taliban mengalami kesulitan untuk mengatasi serangan ISIS, sementara mereka sudah berjanji kepada masyarakat internasional bahwa mereka akan mencegah serangan teroris di Afghanistan.

“Kami pikir sejak Taliban datang, perdamaian akan datang,” kata Feda Mohammad, saudara laki-laki dari pengemudi becak berusia 18 tahun yang tewas pada ledakan bom hari Minggu.

Baca Juga: Papan Iklan Joe Biden yang Didandani ala Taliban Bikin Heboh AS

Feda mengatakan bahwa di negaranya belum ada kedamaian dan keamanan. Yang terdengat hanya ledakan bom yang menewaskan bayak orang.

“Tidak ada kedamaian, tidak ada keamanan,” ujarnya.

Serangan bom ISIS terjadi saat Taliban tengah menghadapi pekerjaan berat untuk mengatur negaa yang telah dicabik-cabik oleh perang selama empat dekade.

Baca Juga: Korea Utara Siap Balas AS Mengenai Kapal Selam Nuklir Australia

Baik perekonomian hingga kesehatan, semua tengah berada di ambang kehancuran.

Bahkan, ribuan elit terpelajar Afghanistan telah melarikan diri dari negaranya.

Kelompok bantuan internasional memperkirakan Afghanistan akan mengalami kekeringan, kelaparan, dan kemiskinan yang semakin parah.

Salah seorang penjaga toko di Jalalabad, Abdullah mengatakan bahwa kesengsaraan mereka telah mencapai puncak.

Baca Juga: Korea Utara Kecam AS Soal Kapal Selam Nuklir Australia

“Kesengsaraan kami telah mencapai puncaknya,” kata Abdullah.

“Orang-orang tidak memiliki pekerjaan, orang-orang menjual karpet mereka untuk membeli tepung, masih ada ledakan dan ISIS mengklaim serangan itu,” ujar Abdullah.

Ledak bom terakhir ISIS disebut sebagai pengingat akan ancaman yang ditimbulkan oleh militant.

Tujuan afiliasi ISIS di Afghanistan berbeda dari Taliban, yang ingin menguasai negara tersebut.

ISIS berusaha untuk memasukkan peta negara ke dalam kekhalifahan gadungan yang lebih luas, atau kerajaan Islam di Timur Tengah.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler