RINGTIMES BANYUWANGI – Dinas Pengairan Banyuwangi Siap Siaga menghadapi fenomena alam La Nina. Diantaranya dengan menempatkan petugas penjaga air (PPA) dan juru air selama 24 jam di pintu air.
Kepala Dinas Pengairan Ir. H Guntur Priambodo MM beberapa waktu lalu menjelaskan PPA dan juru air diminta segera membuka pintu air jika sewaktu-waktu terjadi luapan. Ia menegaskan, penjagaan pun harus sesuai SOP (standart operational procedure) untuk meminimalisir human eror.
Selain itu, dari segi infrastruktur pihaknya melakukan monitoring terhadap pintu-pintu air/DAM terutama yang besar seperti Dam Blambangan, Karangdoro, Stail dan Concrong.
Baca Juga: Dinas Pengairan Banyuwangi Kerjakan 1.190 Proyek Irigasi untuk Tingkatkan Hasil Pertanian
Beberapa titik wilayah banjir run off atau aliran yang berasal dari hujan juga menjadi perhatian Dinas pengairan.
Seperti di wilayah Wongsorejo dan Alasmalang. Ada sungai yang melintang di jalan nasional dengan kondisi jembatan serta gorong-gorongnya sudah berumur
“Run off nya tidak ada beban penahan dari atas sehingga air hujan masuk ke sungai bersama sampah kayu, memasuki jembatan yang sempit sehingga terjadi penyumbatan dan luapan air,” ucap Guntur.
Baca Juga: Dinas Pengairan Banyuwangi Tes Geolistrik Sebelum Pembangunan Sumur Bor
Mengantisipasi hal itu pihaknya telah menyiapkan alat berat di wilayah tersebut untuk mengangkat sampah tumpukan kayu yang menyumbat gorong-gorong.
Guntur menambahkan Bupati Banyuwangi juga telah menginstruksikan camat serta Kepala Desa maupun Kelurahan untuk menghimbau warganya agar tidak membuang sampah di sungai.
Berdasarkan laporan BMKG, curah hujan di Indonesia selama November hingga Februari tahun depan ada peningkatan sekitar 20-70 persen dari biasanya. Hal ini merupakan dampak dari Fenomena La Nina.
Baca Juga: Event Besar Pameran Lukisan ArtOs Banyuwangi akan Digelar, Jokowi Beri Dukungan
La Nina sendiri merupakan fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi.***