Invasi Menyentuh Satu Bulan Lebih, Rudal Milik Rusia Hantam Pusat Penyimpanan Makanan di Ukraina

27 Maret 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi - serangan rudal Rusia telah berhasil menghantam pusat penyimpanan makanan dan bahan bakar di Ukraina. /pixabay @robertwaghorn

RINGTIMES BANYUWANGI - Vadym Denysenko selaku Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengungkapkan bahwa rudal Rusia telah menghancurkan pusat penyimpanan bahan bakar dan makanan di negaranya tersebut.

Seperti diketahui, kini invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-32, sejak 24 Februari 2022 lalu.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengkonfirmasi rudal misilnya berhasil memusnahkan depot bahan bakar serta pabrik senjata di Kota Lviv, yang hanya berjarak 60 km dari perbatasan Polandia, dikutip dari Reuters, Minggu, 27 Maret 2022.

Baca Juga: Rusia Ungkap Tujuan Utama, Usai Gagal Tundukkan Kota-Kota Besar di Ukraina

Pejabat setempat mengatakan empat rudal Rusia telah menghantam Kota Lviv yang mengakibatkan gumpalan asap hitam ke langit.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Invasi Hari ke-32, Rudal Rusia Hancurkan Depot Bahan Bakar dan Makanan Ukraina

Serangan Rusia tersebut jarang terjadi di barat Ukraina karena sebagian besar pertempuran sejauh ini terfokus di wilayah selatan dan timur serta dekat ibukota Kyiv di utara.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak Barat dan NATO untuk memberikan tank, pesawat, dan rudal ke Ukraina untuk menangkis pasukan Rusia.

Baca Juga: Seluruh Penumpang dan Kru China Eastern Airlines Dinyatakan Tewas, Usai Pencarian Selama 6 Hari

Sejauh ini, negara-negara Barat telah memberikan rudal anti-tank dan anti-pesawat Ukraina serta senjata kecil dan peralatan pelindung, tetapi belum menawarkan baju besi berat atau pesawat.

"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" kata Zelensky.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden memberi teguran keras bahwa Vladimir Putin tidak dapat lagi berkuasa di Rusia. Ia juga menyebut Putin sebagai 'tukang jagal'.

Baca Juga: Moskow Sebut Langkah Diam-Diam NATO Arahkan Hulu Ledak ke Ukraina akan Lebih Buruk dari Perang Dingin

"Demi Tuhan, orang ini tidak bisa tetap berkuasa," kata Biden dalam kunjungannya di Polandia.

Rusia gagal merebut kota-kota besar Ukraina yang sebelumnya direncanakan dalam waktu singkat.

Badan PBB mengkonfirmasi 1.104 warga sipil di Ukraina tewas dan 1.754 lainnya luka-luka sejak invasi Rusia. Namun, angka tersebut diperkirakan lebih tinggi.(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler