Bupati Ipuk Kenang Kisah Kartini Saat Hadiri Bedah Buku Terjemahan Al-Quran Berbahasa Osing

21 April 2022, 19:20 WIB
Bupati Ipuk Kenang Kisah Kartini Saat Hadiri Bedah Buku Terjemahan Al-Quran Berbahasa Osing /Humas Pemkab Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir dalam acara bedah buku Terjemah Al-Qur'an Bahasa Osing yang dirilis oleh Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) di Hotel El Royal, Banyuwangi pada Kamis 21 April 2022. 

Agenda bedah buku Terjemah Al-Qur'an Bahasa Osing ini juga bertepatan dengan Hari Kartini. Dalam momentum bedah buku dan hari Kartini, Bupati Ipuk mengenang sosok tersebut.

"Kegiatan ini mengingatkan saya pada kisah Kartini. Beliau adalah sosok yang memiliki perhatian tentang Al-Quran, di mana ketika orang mempelajarinya memang perlu paham artinya," kata Ipuk.

Baca Juga: Kunjungi Lapas kelas IIA Banyuwangi, Wamenkumham Apresiasi Kreasi Warga Binaan

Kegelisahan Kartini menurut Ipuk, tertuang pada suratnya kepada salah seorang sahabatnya, Stella EH Zeehandelaar tertanggal 6 November 1899. 

Kartini gelisah karena orang diajari membaca al-Quran, belum secara lengkap diajari artinya. Hal itu mengingat di masa itu masih minim upaya penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa lokal.

Seorang ulama besar asal Semarang sekaligus guru Kartini yakni KH Sholeh Darat, lantas menjawab kegelisahan tersebut. Beliau menuliskan sebuah kitab terjemah Al-Qur'an berbahasa Jawa atas permintaan Kartini.

"Kitab inilah yang kemudian menjadi bacaan penting bagi Kartini sehingga muncul sebuah quote yang begitu populer; Habis gelap terbitlah terang, yang merupakan terjemahan dari salah satu ayat Al-Qur'an: minad dzulumati ilan nur. Ini berdasarkan beberapa penelusuran sejarah kendati tentu ada beberapa versi cerita," jelas Ipuk.

Baca Juga: Wamenkumham Serahkan Gerobak Usaha Pada UMKM Saat Kunjungi Lapas Banyuwangi

“Tetapi yang ingin saya tegaskan adalah tentang relevansi penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Osing. Ini akan menjadi literatur penting bagi masyarakat Osing di Banyuwangi untuk semakin memperkuat pemahaman keagamaannya, khususnya untuk memahami Al-Qur'an," lanjut orang nomor satu Banyuwangi itu.

Apa yang diungkapkan oleh Bupati Ipuk disambut positif oleh Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid yang membuka acara tersebut. 

"Dialog antara RA Kartini dengan Kiai Sholeh Darat sebagaimana yang dikisahkan ibu bupati tadi, merupakan salah satu inspirasi bagi kami untuk melaksanakan program penerjemah kitab suci ke bahasa daerah. Agar semakin mendekatkan dengan penuturnya secara langsung," kata Zainud Tauhid.

Lebih jauh, Zainud Tauhid menjelaskan, penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa daerah adalah bagian dari upaya mereservasi bahasa daerah dari kepunahan. 

Baca Juga: Bupati Ipuk Berikan Instetif Guru PAUD-TK Sebarsar Rp7,2 Miliar

"Sebagaimana amanat undang-undang, ini juga bertujuan untuk turut serta mereservasi bahasa daerah dari kepunahan," ungkap Zainud Tauhid.

Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember Profesor Babun Soeharto menyebutkan Terjemah Al-Qur'an Bahasa Osing ini, merupakan kado untuk Banyuwangi. 

"Ini adalah bentuk terima kasih kami karena selama ini, Pemkab Banyuwangi telah turut melibatkan UIN KHAS dalam mencerdaskan putra daerah. Buku ini nantinya akan kita sebarkan ke seluruh sarjana lulusan UIN KHAS. Sehingga bahasa Osing bisa dikenal luas," ungkap Rektor UIN KHAS.

Program penerjemahan Al Quran ini dilakukan oleh UIN KHAS bersama dengan Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 

Sedangkan tim penerjemahnya melibatkan sejumlah tokoh Banyuwangi. Di antaranya adalah Pengasuh PP Al-Anwari KH. Achmad Siddiq, Ketua MWC NU Banyuwangi H. Achmad Mushollin dan sejumlah tokoh lainnya.

Baca Juga: Lapas Banyuwangi Gelar One Day One Prisons Product⁣, Pasarkan Produk Karya Warga Binaan

"Ini masih tahap validasi pertama. Nanti kita akan lakukan pula validasi lanjutan yang melibatkan lebih banyak lagi stakeholder sebagaimana yang disarankan oleh Bupati Ipuk. Sehingga nantinya benar-benar tidak ada lagi ada kesalahan," kata Babun.

Untuk menjamin otoritas terjemah tersebut, Babun menjelaskan keputusan akhir nanti akan dilakukan oleh Tim Pentashih dari Kementerian Agama. 

"Validasi ini masih belum final. Setelah dirasa cukup, nanti akan ditashih ulang oleh tim dari Kemenag. Dari sinilah nanti, Al-Qur'an terjemah bahasa Osing yang final akan diterbitkan dan disebarkan," pungkas Rektor UIN KHAS.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler