Amerika Serikat Berikan Sanksi Tambahan kepada Rusia Bersama G7

6 Mei 2022, 07:00 WIB
Amerika Serikat semakin gencar memberi sanksi tambahan kepada Rusia dengan mengajak anggota negara-negara maju yang tergabung dalam G7. /Fly D/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan akan membicarakan sanksi tambahan terhadap Rusia atas perang yang semakin intensif di Ukraina bersama negara-negara Kelompok 7 (G7) pada Rabu, 4 Mei 2022.

Melalui Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan Amerika Serikat saat ini telah berdiskusi tentang sanksi lebih lanjut untuk tindakan tambahan menekan Kremlin, Moskow, Rusia.

Bahkan, melalui Konferensi pers Wall Street Journal, Yellen mengatakan Amerika Serikat tidak akan lagi mempertimbangkannya lagi terkait sanksi tambahan, melainkan tindakan lebih lanjut secara spesifik jika Rusia terus melanjutkan peperangan terhadap Ukraina.

Baca Juga: Rusia Resmi Menghentikan Pengiriman Gas ke Polandia dan Hungaria Mulai Rabu Malam

Sebelumnya, tindakan Amerika Serikat ini dipicu oleh usulan dari Uni Eropa untuk memberikan sanksi terberat terhadap Rusia, seperti embargo minyak.

Biden mengatakan kepada Reuters bahwa AS akan selalu terbuka untuk sanksi tambahan dan akan berbicara dengan anggota G7 pada minggu ini.

"Saya akan berbicara dengan anggota G7 minggu ini tentang apa yang akan kami lakukan atau tidak lakukan," tambah Biden dilansir dari Reuters pada Kamis, 5 Mei 2022.

Baca Juga: 4 Negara yang Sering Bermusuhan dengan Amerika Serikat, Rusia Kini Nomor Satu

Sebagai informasi lebih lanjut, Gedung Putih masih menolak untuk memberikan rincian kapan Biden akan berbicara dengan para pemimpin negara-negara G7 lainnya – Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia.

Jen Psaki, Sekretaris pers Gedung Putih menolak menyebutkan nama oligarki potensial yang dapat ditambahkan ke daftar sanksi AS. Alih-alih justru menyebut AS masih terus meninjau pilihan yang ada dalam hasil rapat.

Namun, Psaki tak menampik bahwa dari sekian sanksi tidak ada yang aman untuk Rusia.

Baca Juga: Pernyataan Berbahaya NATO, Buat Perang Rusia-Ukraina Terancam Meluas Hingga ke Eropa

Operasi Militer Rusia

Sejak hari Rabu kemarin Rusia telah mengintensifkan serangannya di Ukraina Timur. Bahkan Rusia yang menyebut tindakannya sebagai “operasi militer khusus” juga telah meningkatkan sasaran ke Ukraina Barat.

Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Rabu sejak hamper 10 minggu memasuki perang telah menewaskan ribuan orang dan meratakan kota-kota Ukraina.

Serangkaian Sanksi Barat Terhadap Rusia

Baru-baru ini, langkah-langkah Uni Eropa telah memberikan sanksi kepada bank ternama Rusia dan melakukan larangan penyiaran Rusia dari gelombang udara Eropa.

Baca Juga: Sebanyak 50 Orang Tewas Usai Penyerangan Rusia dengan Rudalnya yang Menghantam Stasiun Kereta Api

Terakhir kali telah membicarakan untuk embargo minyak mentah selama enam bulan ke depan.

Dari pihak AS, Washington telah menargetkan bank elit Rusia dengan serangkaian sanksi, seperti melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia.

Pada Maret lalu Washington telah melarang impor minyak rusia sebagai pembalasan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Yellen mengatakan keyakinannya terhadap serangkaian sanksi Barat yang akan berdampak besar pada ekonomi Rusia dalam misi untuk bersaing dalam ekonomi global dalam jangka panjang.

Yellen menambahkan ditambah dengan adanya dorongan Uni Eropa untuk memotong impor minyak Rusia juga dapat mendorong harga minyak lebih tinggi.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler