Puluhan Bom Rusia Tidak Bisa Lunturkan Semangat Ukraina, Simak Kegagalan Pasukan Militer Putin

6 Mei 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi Rusia baru saja melemparkan bom ke Ukraina dengan menggunakan Pesawat Su-24 //Instagram/eye.on.palestine

RINGTIMES BANYUWANGI - Perseteruan antara Rusia dengan Ukraina makin memanas pada 2 Mei 2022.

Diketahui Rusia meluncurkan bom dengan menggunakan pesawat Su-24 di titik militer Ukraina. 

Tidak hanya itu saja, sebelumnya Rusia juga telah mengerahkan berbagai macam cara untuk melumpuhkan Ukraina. 

Baca Juga: Ukraina Siap jika Belarusia Latihan Operasi Militer Skala Besar untuk Rusia

Bebagai bangunan dan fasilitas milik Ukraina telah hancur dibom Rusia dan banyak warganya yang juga terkena imbasnya, walaupun begitu warga Zelensky masih tetap berjuang untuk melawan. 

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari ZonaJakarta.com dengan judul Gembar-gembor Jadi Salah Satu Militer Terbaik di Dunia, 2 Hal Ini Bikin Rusia Sulit Taklukan Ukraina.

Jika melihat laporan yang dibagikan Zonajakarta.com sebelumnya disebutkan bahwa militer Rusia dikabarkan sedang tidak prima dalam melawan Ukraina.

Kemunduran pasukan Rusia dalam melawan Ukraina ini otomatis membuat publik bertanya-tanya.

Baca Juga: Amerika Serikat Berikan Sanksi Tambahan kepada Rusia Bersama G7

Apa yang sebenarnya terjadi dengan pasukan militer Putin?

Pasukan Putin menemui hambatan dan rintangan yang cukup serius ketika melawan Ukraina.

Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, situasi di medan perang telah menarik perhatian semua pihak.

Rusia, yang dikenal sebagai kekuatan militer terbesar kedua di dunia, telah menunjukkan kehati-hatian dalam perang melawan Ukraina.

Perang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan, dan kemajuannya telah jauh melebihi harapan luar.

Baca Juga: Rusia Resmi Menghentikan Pengiriman Gas ke Polandia dan Hungaria Mulai Rabu Malam

Setidaknya menurut defenceview.in ada beberapa faktor yang bikin pasukan militer Rusia melempem, dua diantaranya meliputi:

Tak bisa ditampik bila Ukraina merupakan salah satu negara yang saat ini mendapat banyak dukungan dari AS dan Barat.

AS dan Barat secara bersama-sama mengutuk aksi invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Pihak Barat telah menghujani Rusia dengan berbagai sanksi termasuk sanksi ekonomi di dalamnya.

Laporan Reuters menuturkan beberapa waktu lalu, Zelensky memberi tahu Biden tentang kemajuan negosiasi Rusia-Ukraina.

Dan Biden memberi tahu Zelensky bahwa dia berencana memberi Ukraina bantuan 500 juta dolar AS.

Baca Juga: Pernyataan Berbahaya NATO, Buat Perang Rusia-Ukraina Terancam Meluas Hingga ke Eropa

Beberapa hari yang lalu, dilaporkan bahwa Biden mengesahkan putaran terakhir bantuan militer senilai 800 juta dolar AS dan tiba di Ukraina baru-baru ini.

Tekanan Global ke Rusia

Tekanan opini publik internasional begitu besar sehingga pihak Rusia tidak berani gegabah.

Presiden Putin menyebut ini operasi militer khusus sebagian besar berbeda dari operasi militer yang diluncurkan oleh AS di masa lalu.

Dilengkapi Segudang Teknologi dan Persenjataan Tangguh

Secara historis, hampir semua perang yang dilancarkan Amerika Serikat merupakan pukulan telak bagi pihak lain.

Setelah mendapatkan supremasi udara, mereka membombardir target musuh secara besar-besaran untuk menghancurkan kemampuan serangan balik musuh.

Kemudian pasukan darat masuk secara besar-besaran untuk melakukan pertempuran darat, dan akhirnya menduduki wilayah lawan.

Perang di pihak AS ini telah menyebabkan sejumlah besar korban sipil dan bencana kemanusiaan yang besar.

Oleh karena itu, sejak perang dimulai, jumlah korban sipil yang disebabkan oleh perang jauh lebih sedikit daripada operasi militer mana pun yang diluncurkan dalam sejarah Amerika Serikat.

Tentu saja, alasan mengapa Rusia melakukan ini karena takut dengan opini publik internasional.***(Tri Agung Gumelar/ZonaJakarta)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler